Masyarakat lokal yang datang pun berdampak dengan banyaknya Pekerja yang terserap. "Sesuai arahan Bapak Presiden (Joko Widodo), ini untuk untuk target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di 2024," katanya.
Pihaknya pun berharap, ajang ini sekaligus bisa menjadi bentuk pelestarian budaya, membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Sehingga, bermuara pada kesejahteraan masyarakat," katanya.
Bagi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, rujak Uleg bukan sekadar makanan. Lebih jauh, ini menjadi simbol bersatunya warga Surabaya dalam wadah untuk mencapai harmoni.
"Rujak Uleg merupakan kuliner yang banyak isinya, yang diulek menjadi satu. Ada buah-buahan berbagai macam jenis. Itu menunjukkan bahwa Surabaya terdiri berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya dengan toleransinya yang sangat luar biasa," kata Wali Kota.
Masuknya festival ini dalam "Kharisma Even Nusantara" semakin menggelorakan semangat pihaknya untuk mengenalkan makanan khas Surabaya ini ke tingkat nasional. Sehingga, semakin banyak wisatawan yang datang ke Kota Pahlawan.
Tak berhenti di sini, Cak Eri menargetkan akan semakin banyak event di Surabaya yang masuk ke dalam kalender wisatawan nasional. Mengingat, Surabaya memiliki banyak festival rutin tahunan.
"Insya Allah Surabaya Vaganza dan Parade Juang juga akan kita usulkan tahun depan. Sedangkan Rujak Uleg ini akan kita pertahankan di tahun-tahun berikutnya (sebagai event nasional)," katanya.
"Ketika semua event di Surabaya masuk ke dalam event kalender nasional, maka akan menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Surabaya," katanya