Bahkan dirinya mengaku masuk ke dunia poltik tidak dibayar.

"Lumayan gede bebannya apa lagi yang ngangkat langsung Pak Prabowo, kalau aku masuk Gerinda tentunya dari figur pak Prabowo karena aku lihat dia orangnya sangat nasionalis dan aku pikir Indonesia perlu tokoh kayak dia lah," jelasnya.

"Aku pure masuk Gerindra kemarin karena mengidolakan Pak Prabowo sih," ujarnya.

"Menurutku semua orang berhak ya masuk ke dunia politik, selama tidak merugikan orang kenapa enggak," sambungnya.

Lebih lanjut, El Rumi menegaskan dirinya bergabung ke dunia poltik saat ini menjadi kader saja bukan ingin nyaleg.

"Kalau aku baru masuk partai aja sih, baru jadi kader aja. Dan memang 2024 ini nggak ada sama sekali tujuannya untuk nyaleg lah," beber El Rumi.

Baca juga: Beda Sama Dul, El Rumi Masih Panggil Mulan Jameela Lewat Sebutan Ini? Ucapannya Jadi Sorotan

"Aku masuk Gerinda kemarin karena aku mengidolakan pak Prabowo aja sih, sekarang baru jadi kader aja." pungkasnya.

Seperti diketahui, keputusan El Rumi bergabung di dunia politik terjadi pro dan kontra.

Pengamat pun memberikan penilaian terkait bergabungnya dua putra musisi Ahmad Dhani.

Diketahui, keduanya mengikuti jejak sang ayah yang sudah terlebih dulu mencoba peruntungan di dunia politik dengan bergabung di partai yang sama.

Dimintai tanggapan, pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan, masuknya kedua anak muda itu menjadi salah satu strategi Partai Gerindra untuk menghadapi pemilihan di 2024.

"Itu sih pasti untuk memperluas basis elektoral, termasuk menjadi vote gater (penarik suara)," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (20/4/2023).

Menurut Cecep, Partai Gerindra perlu memperluas basis elektoralnya, khususnya pada generasi Z dan milenial.

"Jadi ke semua pemilih dia (Gerindra) harus bisa meraih ceruk suara," imbuhnya.

Fakta bahwa pemilih Pemilu 2024 baik pileg atau pilpres didominasi oleh kaum muda jelas menjadi faktor penting tergabungnya Al Ghazali dan El Rumi ke partai besutan Prabowo Subianto tersebut.