Istilah ini sering digunakan untuk mengungkapkan sebuah kesepakatan atau kesetujuan. Artinya adalah "jadi" atau "sepakat".
Contoh penggunaannya: "Mimiti indit di parakan, janten kitu kitu jangji boga sarengan."
(Mulai dari sekarang di lapangan, kita sepakat selalu bersama-sama).
2. Geura
Istilah geura digunakan untuk menanyakan apakah seseorang setuju atau tidak.
Artinya adalah "benarkah?" atau "ya kan?". Contoh penggunaannya: "Jum'at bakal libur geura?" (Jumat akan libur, benarkah?)
3. Ceuk
Istilah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan keberadaan atau posisi seseorang atau sesuatu.
Artinya adalah "di" atau "ke". Contoh penggunaannya: "Abdi teh ceuk baso eta" (Saya ada di warung itu).
4. Bisi
Istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan jumlah atau kuantitas. Artinya adalah "ada" atau "berapa".
Contoh penggunaannya: "Teh bisi budak nu datang ka acara ieu?" (Ada berapa anak yang datang ke acara ini?)
5. Baleg
Istilah ini digunakan untuk menyebut teman atau sahabat dekat. Artinya adalah "teman" atau "sahabat".
Contoh penggunaannya: "Hari Minggu, abdi geus ngajak baleg urang buat jalan-jalan."
(Minggu ini, saya sudah mengajak teman saya untuk jalan-jalan).
6. Ambo
Ambo digunakan untuk menyatakan rasa kaget atau keheranan. Artinya adalah "wah" atau "astaga".
Contoh penggunaannya: "Ambo, abdi kurang yakin bisa ngarobah rencana eta dina ieu." (Astaga, saya kurang yakin bisa mengubah rencana itu hari ini).
Itulah beberapa istilah gaul dalam bahasa Sunda beserta arti dan contoh penggunaannya.
Namun, perlu diingat bahwa istilah-istilah ini hanya digunakan dalam percakapan informal dan sebaiknya tidak digunakan dalam situasi resmi atau formal.