Meski telah menyisihkan uang sejak lama untuk naik haji, Harto baru mendaftarkan dirinya dan sang istri pada tahun 2011 lalu.
Keinginan berangkat ke Tanah Suci bersama istrinya, Suminem (58), juga harus batal.
Ia batal diberangkatkan tahun lalu bersama sang istri lantaran pembatasan usia dari pemerintah karena pandemi Covid-19.
Suminem harus berangkat ke Mekkah sendiri tanpa Suharto di tahun lalu.
"Harusnya tahun kemarin berangkatnya, tapi saya terhalang usia. Istri berangkat sendiri tahun lalu," ujar Harto.
Baca juga: Alasan Sebenarnya 81 CJH Trenggalek Tunda Keberangkatan Haji 2023, Kemenag Singgung Lansia & Mahrom
Harto menuturkan, sang istri sempat ragu berangkat lantaran tanpa ditemani dirinya.
Hingga akhirnya ia meyakinkan Suminem untuk tetap pergi ke Tanah Suci.
"Pokoknya kamu enggak usah mikir aku, ini panggilan Tuhan, itu pesan saya sama istri saya dulu," tambahnya.
Sebagai sosok yang menjadi tulang punggung keluarga, Harto tidak pernah takut kekurangan meski sebagian penghasilannya disisihkan untuk ibadah naik haji.
"Mak (panggilan untuk istrinya), gimana ya biar kita bisa melebur dosa sama Tuhan biar bisa ibadah ke Mekkah, gimana?"
"Apakah dengan hasil segini bisa berangkat ke sana? Terus kapan?"
"Tapi istri saya bilang kalau dapat 50 ya disisihkan setengahnya, nanti kalau ada apa-apa biar bisa buat berobat," ungkapnya.
"Dari hasil parkir, kalau malam dulu saya becak, kalau sekarang sepi, kalah sama yang online."
"Kalau dulu parkir setiap hari, kadang 80, kadang 100, kan enggak tentu pendapatannya," papar Harto.
Punya niat sejak kecil untuk menunaikan ibadah Naik Haji, Harto mengaku tidak pernah merasakan adanya rintangan berat saat menabung.