TRIBUNJATIM.COM - Selama 38 tahun nabung sisihkan penghasilan, seorang tukang parkir akhirnya naik haji tahun 2023.
Meski ekonomi terbatas, tak menjadi penghalang bagi tukang parkir satu ini untuk berangkat ibadah naik haji ke Tanah Suci.
Tak sia-sia kerja keras, perjuangan, dan kesulitan yang dialaminya setelah rela menabung selama 38 tahun.
Ia menangis saat ungkap impiannya sejak SD kini terwujud.
Baca juga: Ratusan CJH Situbondo Belum Lunas Biaya Haji, Kemenag Perpanjang BIPIH Hingga 19 Mei 2023
Kisah ini datang dari pria bernama Sri Suharto (69), seorang tukang parkir yang akhirnya mewujudkan impian naik haji pada tahun ini.
Melansir Tribun Solo, Sri Suharto telah dipastikan masuk sebagai peserta Haji Indonesia atau Haji 2023.
Sri Suharto yang berasal dari Banjarsari, Solo, bahkan sampai menangis menceritakan perjuangannya agar bisa naik haji.
Bahkan Sri Suharto mengungkap impiannya ini sudah ada sejak dia masih SD kelas 1.
Lantas bagaimana perjuangan tukang parkir ini agar bisa naik haji?
Niat menunaikan salah satu rukun Islam telah direncanakan Harto (biasa disapa) sejak 38 tahun silam.
Sejak tahun 1985, Harto ternyata telah menyisihkan uang hasil dari menjadi juru parkir dan pengayuh becak.
Meski penghasilannya tidak tetap, Harto konsisten menyisihkan pendapatannya agar bisa beribadah naik haji.
Menjadi yatim piatu sejak kecil tidak menyusutkan keinginan Harto untuk bekerja keras menyambung hidup dan menabung demi bisa berangkat ke Tanah Suci.
Baca juga: Kemenag Perpanjang Pembayaran BIPIH untuk Haji 2023, ini Penjelasan Komisi VIII DPR RI
"Sudah lama dari kecil dari SD kelas 1. Haji itu kan panggilan Tuhan, sejak kecil itu saya tidak punya orang tua."
"Saya kan ikut nenek," kisah Harto sambil meneteskan air mata saat ditemui Tribun Solo, Selasa (16/5/2023).
Meski telah menyisihkan uang sejak lama untuk naik haji, Harto baru mendaftarkan dirinya dan sang istri pada tahun 2011 lalu.
Keinginan berangkat ke Tanah Suci bersama istrinya, Suminem (58), juga harus batal.
Ia batal diberangkatkan tahun lalu bersama sang istri lantaran pembatasan usia dari pemerintah karena pandemi Covid-19.
Suminem harus berangkat ke Mekkah sendiri tanpa Suharto di tahun lalu.
"Harusnya tahun kemarin berangkatnya, tapi saya terhalang usia. Istri berangkat sendiri tahun lalu," ujar Harto.
Baca juga: Alasan Sebenarnya 81 CJH Trenggalek Tunda Keberangkatan Haji 2023, Kemenag Singgung Lansia & Mahrom
Harto menuturkan, sang istri sempat ragu berangkat lantaran tanpa ditemani dirinya.
Hingga akhirnya ia meyakinkan Suminem untuk tetap pergi ke Tanah Suci.
"Pokoknya kamu enggak usah mikir aku, ini panggilan Tuhan, itu pesan saya sama istri saya dulu," tambahnya.
Sebagai sosok yang menjadi tulang punggung keluarga, Harto tidak pernah takut kekurangan meski sebagian penghasilannya disisihkan untuk ibadah naik haji.
"Mak (panggilan untuk istrinya), gimana ya biar kita bisa melebur dosa sama Tuhan biar bisa ibadah ke Mekkah, gimana?"
"Apakah dengan hasil segini bisa berangkat ke sana? Terus kapan?"
"Tapi istri saya bilang kalau dapat 50 ya disisihkan setengahnya, nanti kalau ada apa-apa biar bisa buat berobat," ungkapnya.
"Dari hasil parkir, kalau malam dulu saya becak, kalau sekarang sepi, kalah sama yang online."
"Kalau dulu parkir setiap hari, kadang 80, kadang 100, kan enggak tentu pendapatannya," papar Harto.
Punya niat sejak kecil untuk menunaikan ibadah Naik Haji, Harto mengaku tidak pernah merasakan adanya rintangan berat saat menabung.
"Saya enggak merasa ada tantangan, alhamdulillah merasa ndak ada kendala, setiap hari pokoknya saya dapat uang saya kasihkan istri saya."
"Nanti uangnya saya kasihkan istri, lalu setiap bulannya disetor ke bank," pungkas Harto.
Sementara itu sepasang suami istri (pasutri) asal Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi viral karena naik haji pakai sepeda.
Kisah besarnya tekad untuk bisa beribadah ke Tanah Suci dari pasutri asal Purwokerto tersebut sontak mencuri perhatian.
Keduanya berangkat dari halaman Masjid Baitul Arqom, Sumampir, Purwokerto Utara, pada Minggu (7/5/2023) pagi.
Mereka bernama Nashrullah Ong dan Erma Hanurasari.
Keberangkatannya tersebut dilepas oleh puluhan warga.
Menurut petugas baitulmal Masjid Baitul Arqom, Noval Saputro mengatakan, Nashrullah dan Erma akan menempuh perjalanan selama kurang lebih delapan bulan.
"Target perjalanan delapan bulan, rencananya akan menunaikan ibadah haji tahun depan," kata Noval saat ditemui, dikutip dari Kompas.com pada Minggu (14/5/2023).
Noval bercerita bahwa warga serta jemaah masjid setempat sempat kaget ketika mendengar kabar keberangkatan haji Nashrullah dan Erma.
Apalagi keduanya naik haji menggunakan sepeda.
"Pengumuman ke jemaah masjid baru sepekan setelah Lebaran."
"Saya buat flyer disebar ke grup WhatsApp, pada kaget semua," ujar Noval.
Bukan tanpa alasan, usia Nashrullah kini tidak muda lagi.
Selain itu Nashrullah dan Erma juga bukan pesepeda profesional.
"Semangatnya yang luar biasa. Ustaz Nasrullah ini biasa bersepeda, menjelang keberangkatan hampir setiap hari bersepeda untuk melatih fisik," jelas Noval lagi.
Saking semangatnya, kata Noval, Nashrullah rela menjual mobil satu-satunya untuk bekal perjalanan.
"Beliau sampai jual mobil untuk bekal, pokoknya lillahitaala," ungkap Noval.
Menurut Noval, motivasi Nashrullah berangkat haji adalah untuk menemani istrinya.
"Motivasinya untuk menemani haji istrinya, kalau beliau sendiri sudah haji."
"Dulu pernah jadi sopir syekh di Arab Saudi, jadi sekalian berhaji," ujar Noval.
Noval mengatakan, secara berkala pasutri ini mengabarkan perjalanannya.
"Setiap hari kalau ada waktu senggang, kalau lagi istirahat selalu update."
"Selalu update kondisi, perjalanan menyenangkan katanya," kata Noval.