Berita Viral

Cemas Pacar Tak Ada Kabar, Pemuda Segera Datangi Rumah Kekasihnya, Tapi Malah Tertimpa Nasib Malang

Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Khawatir Pacar Tak Ada Kabar, Pemuda Bergegas Datangi Rumahnya, Alami Kecelakaan dan Lupa Ingatan

TRIBUNJATIM.COM- Sebuah kisah memilukan dialami oleh seorang pemuda.

Pemuda itu tertimpa nasib malang saat hendak ke rumah pacarnya.

Sebab, sudah 14 jam lebih dia tak mendapatkan kabar dari sang kekasih.

Namun, saat hendak ke rumah pacarnya, pemuda itu justru mengalami kecelakaan.

Kini pemuda tersebut mengalami hilang ingatkan dan sudah tidak mengingat siapa-siapa lagi, termasuk pacar wanitanya itu.

Dilansir dari Serambi Indonesia, kisah ini dibagikan seorang wanita bernama Afiqah Yusof, pacar pemuda malang yang kecelakaan hingga hilang ingatan, di Twitter.

Dikutip dari mstar.com.my pada Kamis (18/5/2023) via TribunTrends, Afiqah membeberkan kronologisnya.

Semua berawal dari pacarnya yang mencoba menghubunginya berkali-kali.

Namun Afiqah tidak ada menanggapinya karena sedang tidur.

Khawatir pacarnya tak membalas dan mengangkat telepon, pemuda tersebut bertekad untuk pergi ke rumah Afiqah dan memastikan kondisinya.

Namun kekasihnya, Habri al-Hadi, mengalami kecelakaan di jalan.

Habri dirawat di Rumah Sakit Shah Alam, Selangor, Malaysia, karena luka di wajah, tangan, dan kaki.

Baca juga: Buntut Kecelakaan Maut di Kota Batu yang Tewaskan 3 Orang, Jalur Klemuk Ditutup Sementara

“Bayangkan kamu minum obat tidur karena insomnia lalu kamu tertidur selama 14 jam,”

“Kamu bangun tidur dan membaca banyak pesan dari pacar yang mau membangunkanmu,”

“Jadi kamu telepon dia, tapi tiba-tiba dia ada di ambulans karena kecelakaan,”

“Parahnya, dia cuma tertawa dan tidak ingat bahwa kamu adalah pacarnya,” ungkap Afiqah dalam curhatannya.

“Seumur hidup saya tidak pernah berurusan dengan orang yang mengalami kecelakaan sepeda motor.

“Kakak dan adik saya tidak boleh mengendarai sepeda motor,”

“(Pada saat itu) saya masih bingung karena efek obat tidur,”

“Kemudian saya mengetahui kekasih saya terlibat dalam sebuah kecelakaan,”

“Sumpah trauma kalau mau tidur. Insomnia saya makin parah," paparnya.

Lebih lanjut, Afiqah membeberkan kondisi sang pacar setelah kecelakaan.

Habri mengalami patah dua batang gigi dan menerima beberapa jahitan pada dahi serta dagu.

Tangan, lutut, dan kakinya dibalut perban.

Parahnya, lelaki itu hilang ingatan seketika sehingga terlupa bahwa Afiqah adalah pacarnya.

"Dia jawab panggilan aku pun seperti orang linglung,”

“Setelah itu ia tanya, ‘Kamu Afiqah Yusof? Siapa nama lengkapnya?”

“Setelah itu adiknya memberi tahu kalau aku adalah pacarnya,”

“Dia kaget, ‘Apa? Benarkah?’”

“Sudah seperti di sinetron saja, pacarku lupa aku siapa!” lanjutnya.

“Untungnya, dia cuma amnesia beberapa jam saja. Aku takut setengah mati.

Aku sudah siap dengan kemungkinan terburuk, siap meratapi foto-foto lama, berjuang mengembalikan ingatnya seperti di film The Vow,” paparnya.

Ternyata pacar Afiqah mengalami kondisi brain concussion.

Dalam postingan viral itu, Afiqah sempat menceritakan mengenai masalah susah tidur yang dialaminya.

Sebelum kejadian, Afiqah minum obat tidur sehingga pulas hingga lebih dari 14 jam.

Afiqah terpaksa minum obat-obatan agar bisa tidur nyenyak dan tidak mengalami mimpi buruk karena post-traumatic stress disorder (PTSD).

Obatnya pun sudah diresepkan dokter.

"Untuk yang tanya obat tidur apa yang saya minum, aya minum Clonazepam,”

“Saya tak beli sembarangan dan mendapatkannya dari pskiater,”

“Clonazepam ini seperti obat penenang untuk yang memiliki masalah gangguan kepanikan,”

“Habis minum memang tidurnya seperti orang mati, tak bisa dibangunkan meski planet tabrakan sekalipun,”

“Kalau untuk masalah tidur (insomnia), doktor memberiku Lorazepam,”

“Dokter pernah meresepkan Diazepam tapi tidak manjur,”

"Kenapa saya lebih disarankan pakai Clonazepam daripada Benzodiazepines, itu karena obat itu sangat kuat untuk saya,”

“Saya bisa tidur tanpa mimpi. Saya ada masalah PTSD jadi selalu ada punya flashback dan mimpi traumatic,”

“Jadi saya lebih memilih seperti orang mati,” ujar wanita tersebut.

Sebuah kisah lainnya yang serupa terjadi di tempat lain.

Iqbal Widyantoro (24) menjadi satu diantara belasan orang korban selamat dalam insiden perahu tambangan tenggelam di Sungai Brantas, kawasan Jalan Mastrip Kemlaten Tambangan Gang 8, Karang Pilang, Surabaya, sekitar pukul 07.30 WIB, Sabtu (25/3/2023) lalu.

Insiden tersebut, menyebabkan seorang penumpang masih dinyatakan hilang terseret arus sungai. Korban, bernama Desiree Peni Chindy Khatrine (23) atau akrab disapa Ine, warga Karang Pilang, Surabaya. 

Kemudian, dua orang penumpang mendapatkan perawatan medis di RS Wiyung Sejahtera, Surabaya. 

Dan terakhir, 10 orang penumpang lainnya, termasuk dua orang operator perahu, dinyatakan selamat, setelah berhasil berenang atau diselamatkan warga untuk sampai ke tepian sungai. 

Korban selamat Iqbal Widyanto mengaku, dirinya berhasil menyelamatkan diri setelah berusaha tetap mengapung dan berenang dengan susah payah ke tepian sungai.


Meskipun nyawanya berhasil terselamatkan. Tak lantas membuat wajahnya semringah.

Pria berwajah oval berkulit putih tersebut, mengaku, tetap saja merasa terpukul, karena sang kekasih; Ine, yang juga menumpang perahu penyeberangan tersebut bersamanya, masih dinyatakan hilang.

Sang pacar terseret arus sungai saat perahu penyeberangan itu karam, di tengah upayanya berenang menyelamatkan diri. 

Seperti biasanya, pada pagi hari itu, dirinya mengantar sang pacar untuk berangkat bekerja di sebuah gerai restoran olahan masakan mi di kawasan Wonokromo, Surabaya.


Hampir setiap hari, lanjut Iqbal, dirinya mengantar sang pacar ke tempat kerja, melalui jalan alternatif dengan melintasi Sungai Brantas, memanfaatkan perahu penyeberangan berbayar. 

Namun, momen membahagiakan mengantar sang pacar berangkat bekerja pada pagi hari tadi berubah menjadi malapetaka bak petir menyambar di siang hari. 

Menurut Iqbal, justru sang pacar mengetahui pertama kali, adanya kebocoran perahu tambangan tersebut. Kebocoran tersebut terpantau dari bagian sisi belakang perahu. 

Sang pacar sempat berteriak-teriak dengan mencoba memberitahukan kondisi perahu penyeberangan yang bocor tersebut, ke beberapa penumpang lainnya. 

Setelah mengetahui hal tersebut. Iqbal mengaku sempat memerintahkan sang pacar untuk bergegas berpindah ke sisi area paling depan perahu tersebut. 

"Pacar saya tahu duluan kalau perahu bocor. Lalu saya suruh ke depan ya ke ujung perahu. Ternyata enggak nutut. (Kandasnya) di belakang perahu. Pacar saya ngomong ke saya; lho banyune kok munggah. Langsung saya suruh naik ke atas. Orang-orang juga pada aware. Tapi gak nutut," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi. 

Iqbal sengaja memerintah sang pacar bergegas berpindah tempat ke bagian paling ujung depan perahu penyeberangan tersebut. 

Tujuannya, manakala memang kondisi bagian belakang perahu tersebut lebih dulu tenggelam. Paling tidak sang pacar masih dapat berpegangan dengan bagian perahu yang paling terakhir tenggelam. 

"Saya enggak tahu. Saya juga terbawa arus. Tapi saya sudah nyuruh di ke sisi depan perahu. Paling tidak bisa pegang perahu tambangan," katanya. 

Insiden tenggelamnya perahu penyeberangan tersebut, diketahui oleh Iqbal terjadi begitu cepat. Para penumpang berpacu dengan waktu akibat air yang begitu cepat menenggelamkan area sisi belakang perahu. 

Seingatnya, lanjut Iqbal, kondisi air memasuki perahu tersebut, terjadi saat perahu baru setengah jalan atau berada sejauh lima meter setelah berangkat dari tepian dermaga tambangan. 

"Jarak perjalanan kapal sudah seperempat meter. Sekitar 5 meter, sampai tengah sungai," jelas pria asal Wonokromo, Surabaya itu. 

Ditanya perihal firasat akan adanya insiden nahas tersebut. Iqbal hanya geleng-geleng kepala. Bahkan sejak menelepon sang pacar semalam. Ia tidak mendapati adanya firasat penanda insiden tersebut. 

Iqbal mengaku telah menjalin hubungan asmara dengan pacarnya; Desiree Peni Chindy Khatrine selama kurun waktu tujuh tahun.

Bahkan, jika tidak ada aral melintang seperti kejadian pagi tadi, tahun depan, Iqbal telah merencanakan pernikahan dengan sang pacar. 

"Firasat sama sekali gak ada. Semalam juga gak. Sudah 7 tahun kami berpacaran. Tahun depan kami sudah merencanakan pernikahan," pungkasnya. 

Pantauan TribunJatim.com, di lokasi, sejak kejadian sekitar pukul 07.30 WIB, hingga pukul 14.15 WIB, proses pencarian terhadap korban penumpang yang dikabarkan hilang, masih terus dilakukan. 

Korban yang hilang itu, bernama Desiree Peni Chindy Khatrine (23) warga Karang Pilang, Surabaya, yang akan berangkat bekerja dengan menumpang perahu penyeberangan tersebut hilang terseret arus. 

Tim Basarnas Kantor Pencairan Surabaya, sudah mendirikan tenda posko operasi pencarian terhadap korban.

Beberapa perahu karet dari berbagai instansi SAR diterjunkan melakukan penyisiran mencari korban yang hilang. 

Tiga perahu karet Tim SAR Gabungan berkeliling di sekitar radius beberapa kilometer ke arah utara sesuai lajunya arus sungai.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Berita Terkini