Sesampai di RSUD Andi Djemma Masamba, Eva dan bayi dalam kandungannya mendapat perawatan intensif.
Sayangnya Eva lebih duluan meninggal, sekitar dua jam kemudian disusul bayinya, keduanya terpaksa harus dibawa kembali ke kampung untuk dimakamkan.
Kejadian meninggalnya ibu hamil ini pun menjadi pembicaraan publik.
Baca juga: Protes Jalan Rusak, Warga di Wiyung Gelar Aksi Teatrikal Seorang Diri: Ini Surabaya, Bukan Lampung
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Luwu Utara, Marhani Katma mengatakan, kondisi pelayanan kesehatan di Puskesmas Seko Barat berjarak sekitar 30 kilometer dari ibu kota Kabupaten Masamba.
Meski berjarak 30 kilometer, namun waktu yang ditempuh untuk sampai di Masamba sekitar 5-6 jam menggunakan ojek.
Tujuan utama dibangunnya Puskesmas Seko Barat di Kecamatan Seko adalah untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ke masyarakat.
Puskesmas Seko Barat sejauh ini telah melakukan pelayanan kesehatan dengan baik, sampai terjadinya peristiwa tersebut.
"Puskesmas Seko Barat telah dilengkapi dengan sumber daya manusia untuk menunjang proses pelayanan kesehatan di sana," kata Marhani dalam keterangan persnya, Jumat (24/3/2023).
Menurut Marhani, alat kesehatan yang digunakan di Puskesmas Seko adalah alat kesehatan yang sudah sesuai standar pelayanan dasar.
"Alat kesehatan juga sesuai standar pelayanan dasar di puskesmas serta menggunakan bahan medis habis pakai dalam setiap pelayanan kesehatan."
"Juga telah tersedia kebijakan seperti standar operasional prosedur (SOP) serta kebijakan-kebijakan lainnya," ucap Marhani.
Soal kasus meninggalnya Eva Yuliani bersama bayi yang dikandungnya, Marhani mengatakan bahwa tenaga kesehatan yang menangani pasien di Puskesmas Seko Barat telah melakukan tindakan sesuai SOP yang ada.
"Terkait kematian Ny Evy, telah dilakukan tindakan di rumah sakit dengan diagnosis akhir CPD + partus lama + sepsis."
"Kami dapat katakan, segala prosedural pelayanan telah dilaksanakan mulai dari rumah pasien."
"Bidan juga telah melakukan tindakan sesuai SOP," ujar Marhani.
Ia mengungkapkan bahwa pada saat pasien dirujuk, bidan Puskesmas juga tetap mendampingi pasien sampai di RSUD.
"Ambulans Puskesmas Rongkong yang menjemput pasien langsung pada titik roda empat dapat beroperasi dan merujuknya sampai ke RSUD," tutur Marhani.
Marhani menjelaskan bahwa pihaknya dalam hal ini Pemda Luwu Utara, juga telah menyiapkan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di tiga kecamatan terpencil, yaitu Kecamatan Seko, Rampi dan Rongkong, serta satu RTK di kabupaten, sebagai upaya mendekatkan pasien ke fasilitas kesehatan.
"RTK ini bertujuan membantu masyarakat mendekatkan akses ke fasilitas kesehatan dan dapat dipantau langsung oleh tenaga kesehatan setiap saat," terang Marhani.