Berita Viral

Pembunuh Anak Gubernur Ternyata Mahasiswa, 2 Minggu Kenalan di IG, Pertemuan Pertama Berakhir Tragis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polrestabes Semarang akhirnya menetapkan satu orang sebagai tersangka pelaku pembunuhan anak Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, ABK (16).

TRIBUNJATIM.COMĀ - Kasus pembunuhan anak gubernur hingga kini masih disoroti.

Pelaku pembunuhan anak gubernur akhirnya tertangkap.

Identitas pembunuh pun terungkap.

Dilansir dari Kompas.com, Polrestabes Semarang akhirnya menetapkan satu orang sebagai tersangka pelaku pembunuhan anak Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, ABK (16).

Diketahui, ABK dilaporkan meninggal usai kejang-kejang di sebuah indekos di Jalan Pawiyatan Luhur, Kecamatan Bayumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/5/2023).

Ia mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (18/5/2023) malam setelah dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Elisabeth Semarang.

Baca juga: Nasib Pria Rudapaksa Anak Gubernur hingga Tewas, Ngaku Tak Tahu Identitas Korban, Kini Ngemis Ampun

Pelaku merupakan mahasiswa fakultas ekonomi.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyampaikan bahwa pelaku pembunuhan ABK adalah Ahmad Nashir alias AN (22).

Ia adalah seorang mahasiswa fakultas ekonomi dari salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Semarang.

"Hari ini sudah bisa kita hadirkan dengan inisial AN 22 tahun, pekerjaan mahasiswa," kata Irwan dikutip dari Kompas TV.

Irwan menjelaskan, AN ditetapkan sebagai tersangka kasus meninggalnya ABK usai pihaknya memeriksa sembilan saksi.

Baca juga: Sosok ABG Bunuh Anak 14 Tahun karena Cemburu, Buang Jasad di Gudang Peluru, Ortu Korban sempat Temui

Kapolrestabes Semarang memimpin konferensi pers kasus kekerasan pada anak Pj Gubernur Papua, Senin (22/5/2023). (KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah)

Selain itu, Polrestabes Semarang juga mengumpulkan alat bukti dan keterangan ahli, terutama dari ahli forensik.

"Dari hasil keterangan lisan yang disampaikan ahli tim forensik korban (ABK) diduga meninggal karena afeksia atau gagal napas, mati lemas, diduga mengalami keracunan," jelas Irwan.

AN yang ditetapkan sebagai tersangka diketahui sudah mengenal ABK sejak Rabu (3/5/2023) lalu melalui media sosial, Instagram.

Setelah dua minggu berkenalan, AN dan ABK bertemu untuk pertama kalinya pada Kamis (18/5/2023).

Awalnya, AN menjemput ABK di rumahnya di Kota Semarang dan membawa korban ke indekos di Kecamatan Banyumanik.

Diberitakan Kompas.id, sesampainya di indekos tersebut, AN dan ABK meminum miras yang telah dibeli oleh tersangka.

Baca juga: Kakak Telanjur Bunuh Adik karena Lihat Darah di Celana, Menyesal Tahu Fakta Sebenarnya, Dikira Nakal

Namun, ABK mengalami mual.

AN kemudian membelikan susu untuk korban supaya mualnya mereda.

ABK yang sudah meminum susu ternyata masih mengalami mual dan diminta oleh AN untuk meminum air kelapa.

Beberapa saat setelahnya, ABK mengalami kejang-kejang dan dilarikan ke RS Elisabeth, Kota Semarang.

Irwan juga menuturkan bahwa AN melakukan hubungan seksual dengan ABK setelah korban meminum miras.

Irwan menjelaskan, AN membawa ABK ke RS dengan bantuan sejumlah tetangga indekos.

Baca juga: Hasil Tes Kejiwaan Ayah Kandung Bunuh Bocah 9 Tahun di Gresik, Polisi Beber Motif Pelaku Bunuh Anak

Prosesi pemakaman ABK (16), putri Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo di kompleks Makam Katolik, Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu. (20/5/2023) siang. (KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO)

"Tersangka sempat menghubungi keluarga korban dan memberi tahu bahwa korban berada di rumah sakit. Setelah itu, tersangka kembali ke indekos," katanya.

ABK kemudian mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis malam dan dimakamkan di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Sabtu (20/5/2023) siang.

Irwan mengungapkan, dokter yang menangani ABK menaruh curiga dengan korban yang mengalami kejang-kejang ketika tiba di RS dan meninggal dunia beberapa saat setelahnya.

Menurut dokter, kondisi seperti itu biasanya dialami oleh orang yang keracunan.

Dugaan ini kemudian disampaikan ke polisi.

Jenazah ABK selanjutnya diautopsi pada Jumat (19/5/2023) atas persetujuan pihak keluarga.

Baca juga: Tragedi Anak di Sumsel Bunuh Ayah Perkara Telur Ayam, Kesaksian Tetangga Kuak Kondisi Mental Pelaku

Dari situlah, polisi mendapati temuan bahwa ABK mengalami asfiksia atau gagal napas, mati lemas, dan keracunan.

Polisi juga melakukan pemeriksaan mikrobiologi, patologi anatomi, dan toksikologi untuk meneliti jenis racun yang diduga menyebabkan ABK meninggal.

"Keterangan tersangka, tidak ada campuran (dalam minuman keras). Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik untuk memastikan," tutur Irwan.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini