Para debt collector sempat menarik kunci mobil, tetapi keluarga korban berupaya menarik perhatian masyarakat dengan meneriaki "perampok".
"Tapi sempat kami bilang rampok-rampok. Jadi masyarakat berduyun-duyun datang ke lokasi (Jalan Ahmad Yani)," ujarnya lagi.
Selain mengambil paksa, salah satu dari debt collector disebut melakukan pemukulan terhadap salah satu pihak keluarga yang ikut dalam rombongan itu.
Baca juga: Keceriaan Pesta Pernikahan Berubah Tragedi, Rombongan Tamu Berjatuhan hingga Makan Korban Jiwa
"Saya sendiri yang dipukul sampai terjatuh, bagian wajah saya yang dipukul. Kami merasa tidak senang atas prilaku orang-orang debt collector itu, kami melapor ke Polres Pematang Siantar," ujarnya kembali.
Kini mobil Toyota Avanza yang ditumpangi oleh rombongan asal Binjai tersebut telah diamankan di Polres Pematang Siantar.
Begitu juga dengan dua orang pria dari debt collector yang menarik paksa juga telah berada di Polres Siantar untuk dimintai keterangan.
Sementara itu, rombongan asal Benjai tersebut pun kini telah melanjutkan perjalanan ke rumah saudaranya untuk menghadiri pesta pernikahan.
Kanit SPKT Polres Pematang Siantar Aiptu SB Purba menjelaskan, pihaknya bakal menerima laporan dari korban atas peristiwa penarikan pasksa tersebut.
"Kita terima laporannya. Tapi kalau pihak debt collector ada itikad baik dan bisa kita mediasi, tapi belum ada kejelasan dari pihak leasing tersebut," pungkasnya.
Baca juga: Tragedi Pesta Miras Oplosan Dicampur Lotion Nyamuk di Hajatan, 7 Orang Tewas di Waktu & Lokasi Beda
Kasus perihhal debt collector juga pernah menimpa warga di Malang.
Dionius Bayu (26), warga Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang dikejar debt collector saat akan menghapus data di pinjaman online.
Awalnya ia ditawari jasa menghapus database di aplikasi pinjol oleh sosok tak dikenal melalui pesan WhatsApp.
Ia kemudian mengirim sejumlah data yang diminta oleh pelaku berupa foto KTP.
Alih-alih database pinjolnya terhapus, Dionius malah dihubungi oleh debt collector yang menyuruhnya membayar sejumlah uang.
Dionisius menceritakan, pada Jumat (28/4/2023), tiba-tiba dihubungi oleh seseorang tak dikenal melalui pesan WhatsApp (WA).