Firman yang berusia 12 tahun 6 bulan itu memiliki kecerdasan yang setara dengan anak usia 6 tahun 2 bulan.
Ia memiliki kemampuan intelektual yang tergolong taraf kecerdasan dan daya tangkap yang sangat rendah dibandingkan dengan anak seusianya.
Firman juga disebutkan memiliki daya ingat yang lemah, dan kesulitan dalam menyampaikan pendapatnya dengan kata-kata yang tepat.
Ia juga secara emosi dibandingkan dengan anak seusianya memiliki kemampuan merasa dan perasaan yang berada di bawahnya, sehingga membuatnya terkendal untuk mengelola rasa marah, kecewa, sedih dan cemas.
Atas dasar hasil tes IQ itulah akhirnya Firman memilih untuk pindah ke SLB.
Guru-guru di sekolah lama Firman pun sempat memintanya untuk tetap bersekolah di sana.
Namun Firman mengaku lebih nyaman sekolah di SLB.
"kakanya firman juga bercerita tadi kalau masalah psikol0g firman agak di bawah teman2 nya," kata Satria Bagus.
Ia juga menjelaskan kalau tes psikolog itu merupakan inisiatif keluarganya.
"itu tadi test bukan dari SD tapi inisiatif dari keluarga kakaknya soalnya yg mengantar.tadi sudah ketemu saya," kata Satria Bagus.
Baca juga: Nasib Siswa SD Terpaksa Pindah SLB karena Dibully, Buku Sering Dicoret Temannya, Sudah Lapor Guru
Memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, Firman juga nyatanya merupakan anak keluarga sederhana.
Firman merupakan tiga bersaudara.
Di rumahnya yang sederhana, Firman tinggal bersama ayah dan ibunya.
Sang ayah berprofesi sebagai petani serabutan.