Ia merupakan siswa pindahan yang baru pindah ke sekolah tersebut saat kelas XII atau kelas 3 SMK.
Namun ternyata tingkah Viky di sekolah baru sampai bikin gurunya di SMK Daarun Nimah jengkel.
Guru Viky itu pun curhat soal kelakuan sang siswa yang membuat hatinya jengkel.
"Bahasa kasar saya, udah saya kasih hati, minta jantung saya nih," kata guru saat menceritakan tentang Viky.
Menurutnya, di sekolah sebelumnya, Viky memang tidak naik kelas.
Namun, kata dia, bukan lantaran tak ada HP untuk ujian, melainkan Viky sering bolos karena keranjingan main ponsel.
"Sampai pagi main HP, kelas satu masuk."
"Lalu kelas dua dia kelar dari SMK Al Hidayah karena jarang masuk," kata guru yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Informasi tersebut diketahui guru SMK Daarun Nimah ini langsung dari guru SMK Al Hidayah tempat Viky bersekolah sebelumnya.
Ternyata guru SMK di sekolah sebelumnya wilayah Ciputat, curhat sudah kewalahan menghadapi Viky.
"Wali kelasnya kan sering komunikasi, 'Ah gue capek dah ngurusin dia', bilang dah ke saya," kata guru Viky.
Gara-gara hal tersebut, guru itu lah yang menawarkan Viky untuk sekolah di tempatnya mengajar.
Guru tersebut rupanya tak ingin Viky putus sekolah karena kasihan.
"Terus saya ketemu lagi, terus saya tawarin, 'Kalau kamu mau sekolah, saya ada nih sekolah'."
"Akhirnya masukin lah kemari," imbuh guru Viky.