Joni duduk di tepi jalan, di hadapannya, ia meletakkan sebuah kardus berisi uang pemberian orang yang melintas.
Kepada seorang konten kreator TikTok Joni mengaku terpaksa mengemis lantaran terdampak pandemi Covid-19.
Joni mengaku sebelum Covid-19 melanda, ia memiliki kehidupan yang lebih baik.
Dahulu ia mengisi acara-acara di mal hingga ulang tahun anak-anak.
"Saya dulu ngisi acara dari mal ke mal, ulang tahu anak-anak karena corona yaudah terpaksa begini (mengemis)," ucap Joni.
Joni bercerita sebenarnya ia merasa sangat malu menjadi pengemis.
Baca juga: Dahsyatnya Pengemis Kaya di Bogor Punya Cek Rp1,3 Miliar, Bu Tini Mengaku Dapat Warisan Soekarno
Namun ia tidak lagi mempunyai pilihan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Karena terpaksa, jujur saya sih malu," kata Joni.
Asal halal, ia memasang muka tembok demi mendapatkan secuil rezeki dan tak merepotkan orang lain.
Tak jarang selama mengais rezeki di jalanan, Joni menjadi sasaran petugas satpol pp.
Baca juga: Setelah Minta-minta di Resto, Aksi Pengemis Buta Ketahuan saat Pulang Naik Mobil Mewah, Jalan Normal
Ia pernah ditangkap karena ketahuan mengemis di jalan.
"Baru kemarin ditangkap Satpol PP, gara-gara begini (mengemis). Di sono macem-macem deh, ada yang dipukulin, ada yang apa macam-macam deh. Tapi saya sih enggak dipukulin," ceritanya.
Selama dua minggu Joni ditahan di panti.
Ia menceritakan sekelumit hidupnya yang terdengar pilu.
Joni tak pernah mengetahui siapa orang tua aslinya sejak dirinya lahir di dunia.