Serangan mereka masih mudah terbaca lawan.
Dan kesalahan sendiri yang dilakukan juga tidak berkurang.
Membuat Pram/Yere makin tertinggal jauh 4-15.
Kesempatan terbuka ketika Pram/Yere mampu meraih lima angka beruntun hingga mengejar 9-15 sampai 12-19.
Sayangnya momentum itu tidak bertahan lama. Mereka gagal mengamankan gim pertama usai kalah dengan skor 12-21.
Pada gim kedua, Pram/Yere masih belum tampil maksimal.
Mereka mengalami start buruk lagi dan tertinggal cepat 1-7.
Dalam kedudukan itu, Pramudya sempat meminta break untuk medical time.
Pram meminta bantuan tim medis untuk mengurangi nyeri di kedua lututnya dengan semprotan pain killer.
Pasangan Indonesia sama-sama terlihat mengalami keterbatasan pergerakan.
Entah ada cedera atau tidak, tetapi beberapa kali baik Pram maupun Yeremia tidak melakukan smes dengan leluasa seperti biasanya.
Mereka semakin tertinggal 2-11, persis seperti gim pertama.
Setelah jeda turun minum, momentum sempat didapatkan Pram/Yere.
Mereka berhasil mengejar hinga mempertipis ketertinggalan 12-13.
Sejak itu kedua pasangan kejar-kejaran angka dan untuk pertama kalunya Pram/Yere membalikkan situasi dengan unggul 17-16.