TRIBUNJATIM.COM - Pria viral di Tangerang yang dievakuasi khusus karena berbobot 300Kg menggemparkan media sosial.
Beberapa waktu belakangan ramai video yang mengungkap proses evakuasi pria berbobot 300Kg di Tangerang.
Setelah hasil uji laboratorium keluar, terungkap apa yang sebenarnya dialami sang pria.
Ternyata pria berbobot 300Kg di Tangerang itu sejatinya tak menderita diabetes.
Apa yang dialami sebenarnya?
Pria berbobot 300 kg bernama Fajri tersebut dievakuasi BPBD Tangerang menggunakan forklif, Kamis (8/6/2023).
Muhammad Fajri dikatakan mengalami tirah baring hingga membuatnya tak bisa bergerak dan beraktivitas di luar kasurnya.
Apa itu tirah baring yang dilakukan Fajri hingga harus dievakuasi?
Diketahui, Pria obesitas itu berat badannya naik drastis selama 8 bulan, yakni dari 120 kg menjadi 280 kg.
Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Taty Damayanty, berat badan Fajri mulai meningkat selama delapan bulan tirah baring di rumah.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: 4 Bocah Selamat dari Pesawat Jatuh - Nasib Akhir Pelaku Pembacok Siswa SMK Bogor
"Sebelum delapan bulan itu dia (MF) obesitas berat badannya sampai 120 kg.
Terjadi peningkatan itu di delapan bulan belakangan, dari 120 kg sampai naik 280 kg," ucap Taty, Sabtu (10/6/2023), dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com
Selain itu, Taty mengatakan, tirah baring yang dilakukan Fajri juga menyebabkan luka di kaki kanannya menjadi infeksi.
Tetapi, ketika hasil uji laboratorium dilakukan terhadap Fajri, hasil mengejutkan terungkap.
Taty mengatakan, hasil laboratorium terhadap kondisi luka di kaki Fajri menunjukkan hasil yang bagus.
Sebab, ia tak mengidap diabetes.
"Hasil lab-nya bagus, normal, tidak ada (diabetes) dilihat dari hasil pemeriksaan lab.
Tapi, memang masih ada keluhan-keluhan yang agak nyeri di kakinya," kata Taty.
Lebih lanjut, Taty mengungkap penyebab Fajri mengidap obesitas.
Menurut dia, kasus obesitas Fajri disebabkan kalori dalam tubuh yang terlalu banyak, sedangkan pasien bersangkutan tak melakukan aktivitas saat tirah baring.
Baca juga: Nasib Pria Bobot Hampir 300 Kilogram, 8 Bulan Tiduran Saja di Kasur, Dievakuasi ke RS Pakai Truk
Dengan begitu, kalori di dalam tubuh Fajri akhirnya menjadi lemak.
Lantas, apa itu sebenarnya tirah baring?
Melansir dari Alodokter via TribunTrends.com, Tirah baring dalam istilah kedokteran adalah perawatan kedokteran yang membutuhkan berbaringnya pasien di tempat tidur untuk jangka waktu yang berkesinambungan dan tidak melakukan tindakan diluar dari berbaring.
Biasanya dilakukan pada kondisi medis tertentu yang mengalami sakit parah, sekarat atau memerlukan berbaring untuk menghindari komplikasi penyakit / kondisi tertentu yang lebih buruk.
Tirah baring biasanya diperuntukan untuk pasien yang mendapatkan perawatan di rumah atau di rumah sakit jika tidak memungkinkan perawatan di rumah.
Tirah baring sering dikondisikan untuk pasien dengan :
- Kehamilan dengan resiko tinggi perdarahan.
- Riwayat abortus pada kehamilan sebelumnya dan mengalami kehamilan yang lemah.
- Penyakit jantung parah.
- Penyakit gout akut yang parah.
- Patah tulang pinggul.
- Stroke.
- dll.
Namun tirah baring yang lama bisa menimbulkan komplikasi lain seperti :
- Ulkus dekubitum jika berbaring lama tanpa berubah posisi.
- Radang paru.
Baca juga: Geger Warga di Malang Temukan Pria Tewas Terapung di Sungai, Motor Jadi Saksi Bisu Sebab Kematian
Selain mengalami obesitas, Fajri juga diketahui terkenan infeksi pada kaki lantaran tirah baring selama delapan bulan terakhir.
Melansir Kompas, kondisi terkini Fajri disampaikan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang, Taty Damayanty berdasarkan hasil observasi dokter terhadap MF.
Menurut Taty, infeksi luka di kaki MF disebabkan oleh tirah baring selama delapan bulan di rumahnya.
"Karena tirah baring yang lama, selama delapan bulan. Dia tidak bisa melakukan aktivitas sama sekali karena kaki kanannya sakit. Jadi menyebabkan dia enggak bisa aktivitas, jadi tidur aja. Nah di situ terdapat luka-luka," ucap Taty saat dihubungi, Sabtu (10/6/2023).
Meski demikian, Taty mengatakan, hasil laboratorium terhadap kondisi luka di kaki MF menunjukkan hasil yang bagus. Sebab, ia tak mengidap diabetes.
"Hasil lab-nya bagus, normal, tidak ada (diabetes) dilihat dari hasil pemeriksaan lab. Tapi, memang masih ada keluhan-keluhan yang agak nyeri di kakinya," kata Taty.
Selama tirah baring itu, kata Taty, bobot tubuh MF itu bertambah menjadi 280 kg. Padahal, berat badan MF sebelumnya tercatat diangka 120 kg.
Sementara itu, pihak RSUD Kota Tangerang membongkar nasib selanjutnya Fajri setelah dievakuasi dan diambil uji lab-nya.
Pihak RSUD menyerahkan Fajri ke rumah sakit yang bisa menanganinya dengan lebih baik.
RSUD Kota Tangerang kini telah merujuk MF ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Jumat (9/6/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.
"Tadi malam, kami memang sudah proses rujuk ke RSCM dan sudah diterima," kata Taty.
Taty menjelaskan alasan mengapa RSUD Kota Tangerang merujuk MF.
Kata dia, keputusan ini dilakukan atas dasar keperluan program menurunkan berat badan MF yang di antaranya melalui penanganan dokter spesialis bedah digestif dan vaskuler.
"Untuk kasus (MF) ini, membutuhkan dokter spesialis bedah digestif sama dokter spesialis vaskuler. Nah kebetulan di kami belum ada, jadi kami revert ke RSCM," ucap Taty.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com