TRIBUNJATIM.COM - Menjelang Hari Raya Idul Adha 2023, umat Islam dianjurkan puasa Dzulhijjah, puasa Arafah dan puasa Tarwiyah.
Puasa Dzulhijjah dilaksanakan selama 7 hari yakni dari 1 Dzulhijjah sampai dengan 7 Dzulhijjah.
Pada hari kedelapan Dzulhijjah puasa sunnah yang dilaksanakan adalah puasa Tarwiyah sementara pada hari kesembilan disebut puasa Arafah.
Hukum Puasa Dzulhijjah adalah sunnah dan sangat dianjurkan.
Selain itu, terdapat juga Hari Tasyrik, yang merujuk pada tiga hari setelah hari raya Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriah.
Hari Tasyrik memiliki nilai penting dalam agama Islam dan terkait dengan pelaksanaan ibadah haji.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah Sekaligus Mengqadha Puasa Ramadan, Dilengkapi Jadwal Puasa
Saat Hari Tasyrik umat Islam diharamkan untuk berpuasa.
Apabila merujuk pada Kelender Islam Global Hari Tasyrik 1444 Hijriah jatuh pada 29 Juni 2023, 30 Juni 2023 dan 1 Juli 2023.
Selain itu, pada 10 Dzulhijjah setiap umat Islam juga diharamkan untuk berpuasa.
Dirangkum dari laman Kemenag RI Wilayah Nusa Tenggara Barat via Serambinews, Selasa (13/6/2023), hari tersebut yakni 3 hari setelah Hari Raya Idul Adha.
Disebut sebagai Hari Tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging kurban didendeng yang dimaknai pula dengan 'dipanaskan di bawah terik matahari'.
Hal ini sebagaimana keterangan Imam An Nawawi dalam Kitab (Syarh Shahih Muslim).
Baca juga: Bacaan di Antara Takbir 7 dan 5 Salat Idul Adha, Dilengkapi Niat dan Tata Cara Ibadah
Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah).
Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging kurban di terik matahari.
Dalam hadits disebutkan, Hari Tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya.