Namun pihak B atau korban tidak mau mediasi dan ingin lanjut ke ranah hukum.
Saat mediasi berlangsung, B dan juga istrinya A bersitegang. Sementara H, seorang duda yang telah memiliki anak hanya terdiam duduk di pojok.
Saat B ingin mempolisikan H, A langsung bereaksi meninggalkan kursi, lalu mengambil puluhan pil dalam tas, dan berjalan ke arah tengah balai desa sambil memegang air minum dalam botol.
"Insiden tadi, ibu A ada niatan mengakhiri hidupnya dengan meminum obat," ujar Kepala Desa Kedanyang, Ahmad Mustofa, Senin (19/6/2023).
Melihat sang istri menelan puluhan obat, B langsung bereaksi memegangi istrinya dan berusaha mengeluarkan obat warna kuning yang ditelan istrinya.
Baca juga: Kepergok Sama-sama Selingkuh, Wanita di Bogor Teriak Maling ke Pacarnya, Si Pria Berlutut Minta Maaf
Sang istri langsung terduduk di lantai.
A memegangi lehernya, obat-obatan pun keluar dari mulutnya.
Sambil menangis, A meminta maaf dan memohon kepada sang suami agar kasus tersebut tidak dibawa ke ranah hukum.
Ahmad Mustofa menjelaskan, setelah kejadian itu, tidak ada perubahan, semua dengan kesepakatan saling memberi argumentasi masing-masing.
B meminta pertanggungjawaban kepada H, namun tidak bisa dipenuhi.
Merasa harga dirinya diinjak-injak, B akhirnya melaporkan H ke polisi.
"Akhirnya lanjut ke hukum semuanya di Polsek Kebomas sekarang," ujarnya.
H langsung dibawa polisi, sementara A masih berusaha memohon kepada sang suami, namun B sudah teguh melaporkan perbuatan asusila ini ke polisi.
Baca juga: Surat Terbuka Fandy Christian untuk Dahlia Poland Usai Viral Diduga Selingkuh, Gimana Kabarmu?