Termasuk dengan kesulitan mencari tempat tidur yang muat dengan Fajri.
Tim dokter juga kesulitan melakukan prosedur tertentu kepada Fajri.
Misalnya, Fajri kesulitan diperiksa menggunakan alat MRI dan CT Scan karena tubuhnya yang besar.
"Mengupayakan mencari tempat tidur yang muat, memposisikan pasien," kata Yani Astuti.
"Dan sulitnya melakukan prosedur diagnostik tertentu (tidak muat masuk MRI dan CT scan), dan lainnya," tambahnya.
Kini Fajri telah dilakukan pemulasaran dengan cara Islam.
Fajri bakal dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Menteng Pulo pada Kamis (22/6/2023).
Baca juga: Penjelasan Dokter RSCM soal Nasib Fajri 300 Kg, Ternyata Lebih Parah dari Arya, Ditempatkan Khusus
Sebelum bersedia dievakuasi ke rumah sakit, Fajri yang mengalami obesitas sempat berpesan kepada Herman (58).
Herman adalah tetangga yang tinggal tepat di sebelah rumah Fajri di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang.
"Hari Senin (pekan lalu) saya ditelepon Fajri, dia minta tolong tiga sarung dibawa ke tukang jahit buat dibikin jadi dua sarung," ucap Herman.
"Katanya buat salinan dia kalau dirawat di rumah sakit," kata Herman saat berbincang dengan Tribun Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Herman mengatakan, selama terbaring di rumah, Fajri memang kebanyakan hanya mengenakan sarung untuk menutupi tubuhnya.
"Kalau baju dia punya kaos warna biru yang ukurannya besar, tapi biasanya di rumah dia pakai sarung aja," kata Herman.
Sebagai tetangga yang memang kerap membantu aktivitas Fajri, Herman pun menyanggupi permintaan tersebut.
Herman juga mengungkap soal Fajri yang tak serta merta mau diobati meski sudah mengidap obesitas ekstrem sejak delapan bulan terakhir.