Selain itu, polisi juga melakukan pendataan siapa saja yang datang pada saat kejadian Minggu dini hari.
Baca juga: Fakta Lain Mahasiswa Unitri Dikeroyok, Ternyata Ada Juga yang Akhiri Hidup, Kaprodi Lemas: 1 Jurusan
"Ada sekitar tiga saksi dan bisa lebih yang kami minta keterangan, saat ini di Polres Malang," paparnya.
Taufik menambahkan, dari para saksi yang diperiksa bisa saja statusnya naik menjadi tersangka.
Namun, kini pihaknya masih mengumpulkan barang bukti dan dan petunjuk atas kejadian tersebut.
Baca juga: Perayaan Kelulusan Maut Tewaskan Mahasiswa Unitri, Dikeroyok Imbas Tak Setia Kawan, Kampus Berduka
Untuk informasi selanjutnya, Taufik mengatakan akan segera menyampaikannya dalam pers rilis.
"Mohon beberapa pihak menahan diri agar tidak tersulut berita hoaks. Nanti berita resmi akan disampaikan dalam pers," tukasnya.
Untuk diketahui, terjadi bentrokan dan pengeroyokan mahasiswa yang diduga berasal dari wilayah timur, di Malang, Jawa Timur, Minggu (25/6/2023) dini hari.
Peristiwa itu terjadi di salah satu kafe di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Akibat bentrokan dan pengeroyokan itu, Krisnael Murri (23), mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang (Unitri) meninggal dunia.
Diketahui, Krisnael merupakan mahasiswa asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Krisnael meninggal akibat luka tusukan yang berjumlah lebih dari satu.
Berikut ini fakta-fakta terkait bentrokan dan pengeroyokan mahasiswa di Malang:
1. Polisi Lakukan Penyelidikan
Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinanjar mengatakan, kasus tersebut ditangani Satreskrim Polres Malang.
"Langsung ke Reskrim Polres, karena langsung ditangani oleh Polres Malang," ujar Iptu Bambang Subinanjar ketika dikonfirmasi, Minggu (25/6/2023).