"Diingatkan bersiap melakukan wukuf di maktab masing-masing saat zawal, kira-kira pukul 11.30," tegas Yendra.
Pada saat itu jemaah dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al Quran, berdoa, bertaubat, dan bermuhasabah diri.
Dikatakan Yendra, kegiatan wukuf dimulai dengan pembacaan khutbah oleh petugas yang sudah ditunjuk di setiap masing-masing maktab.
"Jemaah mulai wukuf, dimulai dengan mendengarkan khutbah sampai selesai, diikuti dengan khusyuk," urainya.
Jemaah kemudian salat Zuhur dan Ashar secara jamak takdim.
Selesai salat, mereka makan siang dan istirahat secukupnya, sesuai dengan waktu yang ditentukan petugas.
Baca juga: Kemenag Tanggapi Cuitan Anggota Fraksi PKS Iskan Qolba Lubis Soal Katering Jemaah Haji: Fitnah
Selesai isoma, jemaah kembali melanjutkan wukuf.
"Kemudian melanjutkan wukuf, membaca tasbih, tahlil, tahmid, dan berdoa kepada Allah SWT. Selain harus berhenti memikirkan dunia," tutur Yendra.
Yendra menjelaskan, saat di Padang Arafah, jemaah harus maksimal beribadah, berdoa.
Sangat disayangkan jika masih memikirkan urusan-urusan dunia.
"Dimaksimalkan, karena meski punya uang, belum tentu tahun depan bisa berangkat lagi," paparnya.
Hingga waktu Maghrib tiba pada tanggal 10 Dzulhijjah, jemaah baru akan didorong ke Muzdalifah untuk menginap/mabit sejenak, sambil mengumpulkan batu-batu kecil untuk melempar jumrah di Mina.