Hal itu sengaja mereka lakukan agar mendapat simpati dan dikasihani orang sehingga menambah penghasilannya.
"Jembatan Penghuni Kolong Panaragan Kota Bogor yang sudah 3 kali dievakuasi Dinsos Kota Bogor ternyata punya uang tunai yang cukup banyak, tabungan, motor, dan aset lainnya yang cukup besar.
Mereka menjadi pengemis dan pemulung sebagai profesi dan kerja rutin.
Tinggal di kolong jembatan menjadi cara untuk dikasihani untuk menambah penghasilan mereka.
Agar masyarakat tidak memberikan bantuan kepada warga seperti ini, krn akan semakin membuat mereka betah menjadi GePeng dan semakin sulit diurus dan dibina oleh pemerintah," tulis Dinsos Kota Bogor.
Lebih lanjut, pihak Dinsos berjanji akan lebih tegas menerbitkan para pengemsi dan gelandangan.
Dinsos pun meminta masyarakat agar tidak memberikan uang kepada mereka pengemis sehingga bisa bergantung pada rasa kasihan orang lain.
"Dinas Sosial Kota Bogor berusaha terus menangani PMKS/PPKS khusunya GePeng agar mereka bisa mandiri dan tidak mengandalkan hidup dari hasil belas kasihan orang," tulisnya.
Kisah serupa juga pernah terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Seorang ibu-ibu tengah menjadi sorotan karena menyuruh anaknya mengemis, sementara dirinya enak-enak minum.
Video ketika emak-emak ini dilabrak menuai perbincangan di antara netizen.
Emak-emak tersebut direkam oleh beberapa orang pria yang berlokasi di sebuah warung di kawasan Kuningan, Jawa Barat.
Melansir TribunBekasi.com, viral seorang ibu di Kuningan, Jawa Barat, menyuruh anak mengemis di alun-alun.
Bukannya kerja, wanita yang masih terlihat bugar itu malah enak ongkang-ongkang kaki di warung.
Sosok ibu yang menyuruh anaknya mengemis itu kemudian viral di media sosial pada Rabu (15/3/2023).