Menurutnya, tidak terdapat riwayat pada Cipto yang membuatnya tidak dapat beraktivitas kembali seperti biasa.
"Pasien tidak memiliki riwayat jatuh, jadi selama dua minggu ini pasien hanya jalan mengesot untuk ke kamar mandi," papar Fika Khayan.
Untuk pindah ke tempat tidur, Cipto Raharjo memang tak mampu melakukannya.
Cipto Raharjo pun hanya bisa tergeletak di kamar tidurnya dengan ukuran sekitar 2 x 3 meter.
Terlihat tubuh Cipto Raharjo diganjal dengan papan dan tidur tanpa menggunakan alas, yakni langsung berada di lantai.
Selain tak bisa beraktivitas normal, Cipto Raharjo juga hidup dengan ekonomi yang terbatas alias dari keluarga tidak mampu.
Cipto Raharjo bersama keluarganya tinggal di rumah sebuah rumah kontrakan petak dengan ukuran sekitar lebar lima meter dan panjang 20 meter.
Dilansir dari Kompas.com, Cipto Raharjo sudah mengalami obesitas sejak tahun 2015.
Saat itu ia masih bisa beraktivitas, namun sepekan terakhir, kondisinya memburuk dan membuatnya tak bisa berjalan.
"Sejak 2015 saya sudah obesitas, tapi baru enggak bisa jalan baru semingguan ini," kata Cipto Raharjo saat berbincang di kediamannya pada Selasa (4/7/2023).
"Ini aja enggak bisa (jalan). Sudah enggak bisa gerak," sambung dia.
Padahal jauh sebelum tergeletak di kamarnya, Cipto Raharjo pernah bekerja sebagai sopir bus dan driver ojek pangkalan.
Namun akibat kondisi berat badannya yang tak lazim tersebut, membuat para pelanggannya enggan menggunakan jasanya.
"Dulu sempat jadi tukang ojek, tapi enggak ada ada yang mau, sebelumnya juga saya kerja jadi sopir bus antar kota antar provinsi," tutur Cipto Raharjo.