Diketahui, Ida diajak oleh pria bernama Rahmat untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Timur Tengah.
Rahmat menjanjikan Ida gaji yang cukup besar jika mau berangkat bekerja dengannya.
Ida mengiyakan ajakan tersebut dan berangkat ke Timur Tengah pada bulan Mei 2022.
Lantaran tidak betah, Ida membuat postingan di Facebook dan menceritakan perlakuan majikannya di Dubai.
Seorang pria bernama Eka kemudian menawarkan Ida pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi dengan syarat Ida kabur dari rumah majikan.
Ida yang tergiur dengan gaji tinggi mengikuti perintah Eka.
Setelah kabur, Ida diminta masuk ke dalam sebuah mobil yang berisi dua pria berbadan besar.
Sejak saat itu, Ida dilaporkan hilang dan diduga dipekerjakan sebagai pekerja seks.
Kata Kuasa Hukum Ida
Kuasa hukum keluarga Ida, Salatudin Gayo mengatakan keberadaan Ida telah diketahui tim Mabes Polri dan KJRI Dubai.
Selain Ida, ada tiga PMI lainnya yang juga disekap.
"Tidak hanya Ida saja, namun tim juga berhasil menemukan dan mengamankan tiga orang PMI lainnya asal Indonesia," paparnya, Selasa (11/7/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Menurutnya Ida menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan meminta petugas kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
"Kita meminta semua sindikat yang terlibat dalam kasus ini ditangkap, karena baru satu orang tersangka yang berhasil diamankan polisi, yakni tersangka H Rahmat," lanjutnya.
Suami Ida, Surayana mengatakan istrinya sempat mengeluh terkait pekerjaan di media sosial Facebook.