Berita Viral

Nasib Pilu Guru Honorer di Makassar, Jadi Korban Beringasnya Oknum ASN, Nyosor dari Belakang

Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pencabulan guru honorer oleh oknnum ASN

"Dia bilang memang itu dia yang menggoda, tidak mungkin pak BH seperti itu," ungkapnya.

DA menambahkan, ia tak pernah mendapatkan perlindungan dari pihak sekolah.

"Harusnya kan dari pihak sekolah bisa melihat yang mana pelaku dan mana korban. Kalaupun tidak mau memihak salah satunya setidaknya netral lah. Berada ditengah-tengah saja," ucapnya.

Ia juga mengatakan, pihak sekolah kini telah merumahkan DA dan terduga pelaku BH.

"Saya dirumahkan sekarang, pelaku juga. Saya sering mendapat berita bahwa sudah banyak orang yang mau mengeluarkan saya dari kantor. Bukan dari kepala sekolah, tapi pihak-pihak perseorangan yang bilang kenapa tidak dikeluarkan saja karena ini sudah meresahkan, sudah membuat gaduh suasana kantor," bebernya.

Kisah serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Diduga lakukan pelecehan seksual, seorang pelatih menembak dilaporkan ke Polresta Malang Kota, Rabu (12/4/2023) siang.

Diketahui untuk korbannya, berjumlah sebanyak empat orang perempuan.

Kuasa hukum korban, Rudy Murdany, mengatakan, kejadian itu terungkap setelah salah satu korbannya berani berbicara. Dan dari korban itulah, juga terungkap bahwa ada korban-korban lainnya yang bernasib sama.

"Pada pertengahan Maret 2023 kemarin, salah satu korbannya yang berinisial FN (23) menceritakan ke kami terkait peristiwa yang dialaminya tersebut. Lalu untuk pelakunya ini, berinisial AR (42) dan selama ini menjadi pelatih menembak dari korban," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (12/4/2023).

Dirinya menjelaskan, dari empat korban tersebut, dua diantaranya adalah mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

"Dua korban yang berinsial FN (23) dan DP (21), adalah mahasiswi. Sedangkan dua korban lainnya, yang berinisial VA (25) dan AM (26) merupakan staf dari komunitas menembak, dimana pelaku menjadi salah satu pelatihnya," jelasnya.


Rudy menyampaikan, bahwa selain melakukan pelecehan, ada juga korbannya yang dipaksa untuk berhubungan badan.

"Dan untuk lokasi perbuatannya, ada di ruang tempat pelatihan menembak, ada yang di ruangan komunitas menembak dan tempat lainnya, terangnya.

Dirinya juga mengungkapkan, bahwa korban selama ini takut bercerita. Pasalnya, pelaku selalu membawa sangkur ataupun pisau lipat.

Halaman
1234

Berita Terkini