Lomba balap karung menggambarkan kesulitan mendapatkan kain sebagai pakaian yang layak saat masa penjajahan.
Masyarakat Indonesia menjadikan karung goni sebagai alternatif pengganti pakaian, karena hanya karung goni yang mudah ditemukan dan dimiliki masyarakat Indonesia pada masa itu.
Menurut Heri Priyatmoko, sejarawan dan Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, perayaan lomba 17 Agustusan juga punya banyak manfaat positif.
"Selain ketangkasan, lomba itu juga menandakan adanya semangat gotong royong dan juga strategi. Tapi yang paling utama adalah permainan tanpa ada permusuhan," ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com