"Aku pikir aku rentan dengan listrik," kata Loni.
"Tubuhku juga menangkap hal-hal lain seperti bahan kimia atau baterai tertentu dan sekering," lanjutnya.
Dia merasa tubuhnya lebih sensitif pada hal-hal benda-benda berkawat dan berbagai jenis logam.
Dalam wawancara tersebut, dia mengatakan jika dia merasa kesakitan di bagian perut.
Dalam kondisi yang sangat memprihatinkan ini, Loni mengaku tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Dia sendiri juga tak meminta bantuan dari siapapun termasuk keluarga atau teman-teman terdekatnya.
Loni seolah sudah pasrah dengan keadaannya saat ini.
Bahkan dia sudah tak bisa berkata-kata lain untuk menggambarkan nestapa yang dia alami.
Baca juga: Pengakuan Istri Pertama Dokter Wayan, Akhirnya Curhat Apa yang Terjadi 15 Tahun Lalu: Saya Ikhlas
Hal yang paling buruk adalah dia harus tinggal di jalan dengan kondisi yang berantakan.
Penampilan Loni pun tak semodis dulu dengan pakaian mahalnya.
Kini dia tampak kurus dan sangat tidak terurus.
Rambut panjanganya dipangkas habis dan lebih ditutupi topi.
Pakaian yang melekat terlihat compang-caping apa adanya.
Baca juga: WATAK Lain Dokter Wayan Meski Rumah Penuh Sampah, Mantan Pasien Sampai Betah: Boleh Nyicil dan Utang
Dia ke mana-mana selalu mendorong sebuah troli yang berisikan baju-bajunya.
Jadi Loni bisa kapan saja mengganti bajunya di manapun dia mau.
Wajahnya juga sangat kurang bisa dikenali, tak lagi terlihat riasan make up seperti dulu kala.
Lebih parahnya, Loni sempat kecanduan sabu sejak beberapa tahun belakangan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com