Berita Surabaya

Pengakuan Ibu Gadis Surabaya yang Jual Rempeyek sambil Merangkak, 'Segitunya', Kuak Kondisi Sekarang

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengakuan Ibu Gadis Surabaya yang Jual Rempeyek sambil Merangkak, Kuak Kondisi Sekarang

"Karena memang tidak punya rumah, di Surabaya ini saya ngekos. Makanya, saya bingung," katanya.

Ketika Cyntya ingin masuk SMA Negeri, ia dimasukkan KK kerabatnya di alamat Jalan Kendangsari Gang Lebar No 102B Surabaya pada Agustus 2022.

Baca juga: Sosok Pengemis Punya Apartemen Rp1,6 M, Cuma Duduk di Pinggir Jalan Penghasilan Tembus Rp14 Juta

Sementara Sumiyati bersama suami dan anak nomor tiga, administrasi kependudukannya masih berstatus warga Mojokerto.

"Karena belum satu tahun masuk KK Surabaya, Cyntya tidak diterima SMA Negeri. Akhirnya itu ditawari sama Pak Lurah sekolah PKBM paket C (Januari 2023), tapi Cyntya menolak, tidak mau bersekolah. Kalau sekarang Cyntya sudah mau sekolah kejar Paket C," katanya.

Seiring berjalannya waktu, Sumiyati pun ingin pindah KTP dan KK Surabaya. Inisiatif itu muncul karena melihat kondisi suaminya yang sakit dan membutuhkan banyak biaya pengobatan.

Akhirnya ia memutuskan pindah KK Surabaya dengan menumpang alamat saudaranya di Jalan Kendangsari Gang Lebar No 102B.

Setelah itu, Cyntya pun lantas ditarik masuk ke dalam KK Sumiyati yang diterbitkan pada 26 Juni 2023.

"Pindah Surabaya biar kalau berobat tidak jauh-jauh ke Mojokerto. Kemudian juga pindah KK Surabaya biar Cyntya bisa masuk ke sekolah negeri. Karena di Surabaya ini apa-apa gratis," katanya.

Pengemis Viral Bawa Uang Rp 18 Juta

Viral di media sosial seorang pengemis membawa uang Rp18 juta saat diamankan Satpol PP di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

Uang tersebut didapatnya selama mengemis 2 tahun lamanya.

Seorang pengemis diamankan Satpol PP di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu pagi.

Dari video Satpol PP Jakarta Selatan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ber-inisial 'Y' ini langsung dimintai keterangan di kantor Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam pemeriksaan pria berusia 72 tahun ini membawa uang Rp18 juta. Uang tersebut  ia peroleh dari hasil mengemis selama dua tahun.

Usai pemeriksaan 'Y' yang juga tuna wisma dipulangkan Pemerintah Kota Jakarta Selatan ke kota asalnya di Bojonegoro, Jawa Timur.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini