Berita Tulungagung

LPG 3 Kg Langka di Tulungagung, Pengecer Mengeluh Kiriman dari Pangkalan Dikurangi

Penulis: David Yohanes
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tabung LPG 3 kilogram yang dijual di toko kelontong

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Masyarakat Tulungagung ikut merasakan kelangkaan LPG 3 kilogram.

Meski harganya tidak naik, namun stok LPG 3 kg di tingkat pengecer sering kosong.

Sementara pihak pengecer mengaku jatah kiriman dari pangkalan ada pengurangan.

Hal ini diungkapkan Nasrul, salah satu pemilik toko di Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru.

"Sudah hampir satu minggu terjadi stok sering kosong. Banyak yang gak dapat gas," terang Nasrul.

Nasrul mengaku selalu dapat kiriman 80 tabung gas LPG 3 kilogram dari pangkalan.

Tabung gas sebanyak itu biasanya habis terjual selama 12-14 hari.

Baca juga: Cara Warga Siasati Kelangkaan LPG 3 Kg di Malang, Agen: Kalau Enggak Nanti Kehabisan

Namun saat ini kiriman dari pangkalan hanya 20-30 tabung, sehingga menjadi rebutan warga.

"Sekarang tidak sampai 5 hari sudah habis karena stoknya sedikit, yang cari banyak. Orang yang tidak biasa beli di sini, akhirnya cari gas ke sini juga," ungkapnya.

Meski ada kelangkaan barang, Nasrul tetap menjual satu tabung gas LPG 3 kg seharga Rp 17.500.

Sementara seorang pengecer di Desa Sobontoro, mengaku pihak pangkalan sudah menaikkan harga.

Sebelum terjadi kelangkaan harga yang dipatok pangkalan Rp 16.000 per tabung.

Baca juga: Ditemukan Pangkalan LPG 3 Kg di Lumajang Diduga Ilegal, Gudang Dikunci Rapat, Tidak Ada Papan Nama

 

Baca juga: Dikeluhkan Sulit Didapatkan, Beli LPG 3 Kg di Ponorogo Harus Bawa KTP, Ini Alasannya

Kini pihak pangkalan menjual satu tabung gas LPG 3 kilogram seharga Rp 17.500.

"Kalau dari pangkalan Rp 17.500, di pengecer harganya jadi Rp 19.000," ungkap MD, inisial pengecer ini.

Masih menurut MD, tanda-tanda kelangkaan sudah terjadi sejak seminggu lalu.

Namun kenaikan harga terjadi pada minggu ini.

Pihak pangkalan yang biasa memasok barang ke pengecer tidak bisa memberi kepastian, kapan barang bisa dikirim.

"Sebelumnya kalau kosong, tinggal telepon langsung dikirim. Sekarang barangnya belum tentu ada, atau jumlahnya dikurangi," keluhnya. 

Berita Terkini