Seingatnya, kobaran api kecil di luar bangunan tersebut, tiba-tiba merembet ke atas mengenai benda-benda di luar bangunan gudang, lalu menyambar bangunan gudang tersebut.
Jika dihitung-hitung durasinya, pria itu menduga, kobaran api merambat dan membesar selama kurun waku sekitar 30 menit.
Setelah melihat kondisi nyala kobaran api kian membesar dan mengamuk hingga mengeluarkan asap hitam yang makin pekat, ia bergegas turun dari tangga bangunan atas, lalu membangunkan teman-teman sesama kuli bangunan yang sedang beristirahat tidur siang di depan emperan musala area pabrik yang digarapnya.
"Ada yang tidur, kalau enggak makan. Nah saya kan belum tidur, saya duduk di atas baru saja teleponan, lho kok ada asap. Tolah toleh (celingak-celinguk) kok ada api. Asalnya kecil (asapnya). Kena angin kencang, seperti ini," katanya.
Baca juga: Area Pabrik Keramik di Gresik Terbakar, Mobil Damkar Pos Driyorejo dan Garuda Food Diterjunkan
"Untungnya bangunan ini, gak terlalu mojok. Dan saat menyala api, anginnya ke barat. Jadi enggak ke selatan," pungkasnya.
Sementara itu, karyawan penghuni mess pabrik yang terbakar, Zainulah (48) memastikan, para penghuni mess pabrik tersebut tidak ada yang melakukan aktivitas pembakaran sampah di sekitar area mess.
Pasalnya, sudah menjadi aturan pabrik, bahwa aktivitas pembakaran dalam bentuk apapun termasuk membakar sampah demi memusnahkan benda bekas, adalah sesuatu kegiatan yang tidak diperbolehkan.
"Saya kurang tahu (ada bakar-bakar atau enggak). Enggak pernah ada yang bakar-bakar di situ. Takut. Gak ada. Sampah gak boleh dibakar (peraturan pabrik). Iya (hanya ditumpuk). (Apakah gudang ada ventilasi) Seng. Tingkat 7 gudangnya. Iya di kedua gudang itu. Barang jadi semua," ujar Zainulah, saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
Pantauan TribunJatim.com di lokasi, sekitar pukul 15.30 WIB, kobaran api masih tampak menyala jelas dari bagian gudang yang menghadap langsung dengan area kosong dan mess karyawan.
Kondisi bangunan mess tersebut tampak kosong melompong. Para karyawan penghuni meninggalkan mess dengan posisi pintu terbuka.
Mengingat api masih tampak berkobar seperti belum tersentuh oleh semprotan air Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Gresik.
Tak pelak kepulan asap hitam pekat tampak menyeruak dan membumbung tinggi tebal. Bahkan ketinggiannya dapat dilihat dari jarak 10 Km dari Kecamatan Tandes Kota Surabaya.
Pantauan di lokasi, hingga pukul 18.00 WIB, kepulan asap hitam tersebut masih tampak mengepul membumbung tinggi, meskipun temaram senja, mulai menyelimuti langit awan Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Sekadar diketahui, pabrik plastik milik PT Gunung Agung Sentosa di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, terbakar hebat pada Senin (31/7/2023).
Kapolsek Menganti Polres Gresik, AKP Inggit Prasetyanto mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.