Dinding berbahan batako warna abu-abu tersebut, merupakan bagian dari konstruksi bangunan pabrik plastik lain yang belum jadi atau sedang dalam tahap pembangunan.
Zainulah semula mengira, dengan memanjat dinding, lima karyawan penghuni mess bisa berhasil menyelamatkan diri dari kepungan api yang berpotensi merambat dan membunuh mereka di tengah pelarian.
"Ya tadi ada yang ambil tangga untuk naiki tembok," jelas pria bertopi dan bermasker itu.
Kelima orang karyawan penghuni mess bahu membahu saling menolong memanjat dinding bangunan sebelah pabrik untuk menyelamatkan diri.
Baca juga: Kandang di Tulungagung Terbakar Hebat, 5.000 Ayam Mati Terpanggang, Api Berkobar dengan Cepat
Di tengah upaya itu, lanjut Zainulah, beberapa orang karyawan penghuni mess teringat bahwasanya mereka tak ingin hanya menyelamatkan diri. Namun juga disertai barang bawaan, terutama motor milik mereka yang diparkir di depan mess.
Tak mungkin membawa motor menaiki pagar, mereka akhirnya memilih menjebol dinding lubang batako tersebut, menggunakan bebatuan keras yang teronggok di sekitar dinding.
Dengan lubang tersebut, para karyawan penghuni mess dapat menyelamatkan diri dan motor mereka.
Ternyata, Zainulah mengungkapkan, jebolnya dinding tersebut juga membantu upaya penyelamatan terhadap karyawan pabrik perempuan yang saat itu, sedang sakit pada bagian kakinya, sehingga tidak dapat memanjat dinding.
"Itu lubang akses ke mess. Kami jebol. Karena kalau lewat atas kerepotan. Makanya kami jebol. Kan ada sepeda motornya, jadi buat mengeluarkan motornya juga. Jadi kami merasa kelamaan, akhirnya jebol itu," katanya.
Kakek satu cucu itu mengaku bersyukur nyawanya beserta empat orang temannya sesama karyawan penghuni mess pabrik yang lain, berhasil terselamatkan.
Ia tak dapat membayangkan jikalau kobaran api dari kedua gudang tersebut menyambar mengenai reramban ilalang area kosong yang membatasi bangunan mess.
"Alhamdulillah selamat. Kalau enggak begitu ya gimana," kata pria berkaus polo warna biru seragam karyawan pabrik seraya mengelus-elus dada.
Setahu dirinya, kebakaran hebat tersebut hanya melumat dua bangunan gudang penyimpanan barang plastik; perkakas rumah tangga, yang telah jadi atau siap jual.
Kobaran api tak sampai menyambar bangunan pabrik yang digunakan sebagai tempat produksi.
Kendati demikian, dirinya belum mengetahui, apakah insiden kebakaran tersebut menyebabkan korban jiwa ataupun luka dari pihak karyawan pabrik.