Meski begitu, pelaku dapat diamankan dan dibawa ke Polresta Banjarmasin untuk menjalani pemeriksaan.
Saat dimintai keterangan, pelaku mengaku melakukan penikaman karena merasa kesal dan sakit hati akibat sering dibully atau dirundung oleh korban.
"Hasil informasi sementara pelaku mengaku sakit hati karena dibully oleh korban," jelas Thomas, dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Supaya peristiwa seperti itu tidak terulang, ia meminta pihak sekolah untuk terus berkomunikasi dengan para siswanya.
"Untuk sekolah sendiri, kami imbau guru-guru lebih mendalami komunikasi kepada siswa," sarannya.
"Sehingga apabila ada gesekan kecil antarsiswa segera bisa diatasi," sambung Thomas.
Baca juga: Nangis-nangis Minta Maaf, Emmy Penghina Ameena Bongkar Alasan Bully Anak Aurel, Nikita Mirzani: Basi
Ayah korban bantah anaknya lakukan bullying
Terpisah, Faisal Aqli selaku ayah korban membantah anaknya melakukan perundungan kepada pelaku.
Ia juga menunjukkan bukti percakapan pesan antara anaknya dengan pelaku.
Dalam pesan itu, pelaku sering bertanya mengenai tugas sekolah dan game kepada korban.
Kurniawan selaku kuasa hukum Faisal mengatakan, tidak ada indikasi tindak perundungan berdasarkan bukti percakapan antara pelaku dengan korban di media sosial sejak Oktober 2022.
Oleh sebab itu, ia berharap pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
"Kami melihat pelaku sering menanyakan posisi korban dan kejadiannya pun di sekolah, tidak wajar membawa sajam, artinya sudah direncanakan," kata Kurniawan, dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Baca juga: Kediri Berdarah, Pemuda Nekat Lakukan Penusukan dan Tembak Senapan Angin, Bermula dari Bully
Biaya pengobatan korban ditanggung Pemprov Kalsel
Pemprov Kalsel akan menanggung biaya pengobatan korban setelah mengalami luka akibat ditikam pelaku.