TRIBUNJATIM.COMĀ - Kasus mahasiswa UB korban kabel fiber optik masih terus bergulir.
Terbaru Sultan Rifat Al-fatih (20), mahasiswa UB Malang korban kabel fiber optik tersebut diberikan ganti rugi oleh PT Bali Towerindo sebesar Rp 2 miliar.
Namun pihak keluarga secara tegas menolak.
Menurut pihak keluarga Sultan Rifat Al-fatih tawaran tersebut tak lagi bicara perihal kemanusiaan.
Fatih, ayah Sultan Rifat Al-fatih ingin PT Bali Towerindo meminta maaf secara terbuka kepada keluarga terutama anaknya.
"Saya tolak, saya jelas tolak, karena kalau bicara lagi tentang Rp2 miliar saya jelas tolak, karena ini sudah tidak beretika, sudah tidak lagi kemanusiaan, hanya diukur dengan uang."
Baca juga: Pihak Bali Tower Bantah Acuhkan Mahasiswa UB Korban Kabel Optik, Diberi Bantuan Rp2 M Minta Rp10 M
"Buat saya (uang tersebut memang) besar, tapi buat anak saya, saya tidak tahu. (Kita) harus bicara data dan fakta," kata Fatih dikutip dari YouTube KompasTV, Jumat (4/8/2023), via Tribunnews.
Lebih lanjut, Fatih yang ditemani kuasa hukum anaknya, Tegar Putuhena, mendesak agar PT Bali Towerindo menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Pihaknya tak ingin kejadian ini terulang yang memakan korban lainnya lagi.
"Pertama, akui kalau itu kesalahan dari Bali Tower secara terbuka."
"Kedua, dia minta maaf secara terbuka supaya tidak ada Sultan-Sultan lain, karena pengendara sepeda motor di Jakarta banyak, maka akan terjadi lagi, terjadi lagi," kata Tegar.
Baca juga: Mahasiswa UB Jadi Difabel Gegara Kabel Optik di Jalan, Perusahaan Menghindar, Laporan Ditolak Polisi
Kemudian pada poin ketiga, Tegar menegaskan sejatinya jika pihak PT Bali Towerindo ingin membicarakan kompensasi dengan korban, maka keluarga korban dan Tegar pun akan terbuka.
Akan tetapi, hal itu mesti disampaikan secara baik-baik.
"Lu minta maaf lah kalau salah, jangan kemudian kirim orang mencoba membungkam korban dengan sejumlah uang, itu kan bukan cara-cara bertanggung jawab."
"Jadi pertanggungjawaban yang kita minta itu tadi ngaku salah secara terbuka dan minta maaf secara terbuka kemudian baru bicara kompensasi dan sebagainya," tegas Tegar.
Baca juga: Gegara Layang-layang, Listrik di 3 Kecamatan Tulungagung Padam, Kabel Jaringan Meleleh hingga Putus