TRIBUNJATIM.COM - SPIN merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden yang diproyeksi akan turut serta dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Berdasarkan survei itu, Prabowo Subianto berada di posisi pertama, diikuti Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Survei ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan bantuan kuesioner kepada 1.230 responden di seluruh Indonesia.
Dengan 1.230 responden, margin of error survei ini sebesar 2,8 persen. Survei dilakukan pada tanggal 15-25 Juli 2023.
Direktur SPIN, Igor Dirgantara, mengatakan hasil survei simulasi tiga capres menunjukkan Prabowo memiliki elektabilitas paling tinggi mengalahkan Ganjar Pranowo dan Anies Bsswedan.
"Sebagian besar publik atau 41,7 persen akan memilih Prabowo Subianto sebagai presiden bila pemilu serentak dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh tiga capres saja," kata Igor dalam rilis survei SPIN yang disiarkan secara daring, Jumat (4/8/2023).
"Sementara Ganjar masih berada di posisi kedua dengan 30,3 persen, dan Anies berada di posisi ketiga memperoleh 21,0 persen. Masih ada 7,0 persen publik belum punya pilihan," katanya.
Berikut hasil survei elektabilitas capres simulasi tiga nama:
Prabowo Subianto: 41,7 persen
Ganjar Pranowo: 30,3 persen
Anies Baswedan: 21 persen
Tidak Tahu: 7 persen
Berikut ini beberapa survei terbaru lainnya yang dirangkum TribunJatim.com sejak awal Juli 2023.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
SMRC merilis survei terbaru perihal bakal calon presiden yang diprediksi akan tampil dalam pemilihan presiden mendatang.
Fokus survei adalah efek dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kontestasi tersebut.
Hasilnya, sebanyak 40,6 persen publik menilai Jokowi mendukung Ganjar Pranowo; 28,3 persen Prabowo Subianto; dan 11,9 persen Anies Baswedan.
Demikian temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Juli 2023 yang dipresentasikan dalam Program 'Bedah Politik bersama Saiful Mujani' episode "Efek Jokowi di Pilpres 2024" melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Saiful menjelaskan mengapa pembicaraan dukungan dari Jokowi menjadi penting karena tingkat kepuasan pada kinerja Jokowi sangat positif di mata pemilih. Pada survei SMRC Juli 2023, tingkat kepuasan publik pada Jokowi 77,3 persen, bahkan sempat mencapai sekitar 80 persen.
"Jika penilaian publik pada Jokowi sangat positif, dan jika dia memihak pada satu calon, maka pemilih yang positif pada Jokowi akan cenderung mendukung calon-calon yang didukung olehnya," jelas pendiri SMRC tersebut.
Menurut Saiful, pemilih yang memiliki penilaian positif pada kinerja Jokowi kemungkinan berharap program-program yang ada dilanjutkan pada pemerintahan berikutnya.
Siapa di antara calon presiden sekarang yang dinilai publik akan melanjutkan program kebijakan Jokowi?
Dari empat nama yang diajukan dalam survei ini, ada 40 persen yang menilai Ganjar bisa melanjutkan program kebijakan Jokowi; 29,7 persen menyebut Prabowo; 15 persen Anies; dan 0,9 persen Airlangga Hartarto.
Masih ada 14,4 persen yang belum menjawab.
Dalam tiga kali survei (April sampai Juli 2023), penilaian bahwa Ganjar bisa melanjutkan kebijakan Jokowi tidak mengalami perubahan berarti, 44,5 persen di April-Mei; 36,3 persen Mei; dan 40 persen di Juli 2023. Sementara penilaian bahwa Prabowo bisa melanjutkan kebijakan Jokowi sedikit menguat dari 25 persen di April-Mei, menjadi 27,9 persen Mei; dan 29,7 persen di Juli 2023.
Saiful memberi catatan bahwa angka sekitar 15 persen publik yang menilai Anies akan melanjutkan program Jokowi kemungkinan berasal dari masyarakat yang kurang mengakses informasi.
Kesimpulan itu muncul karena opini yang berkembang di media massa adalah bahwa Anies adalah tokoh yang akan melakukan perubahan.
Secara umum, opini publik tentang siapa yang akan melanjutkan program Jokowi cukup menyebar di antara Ganjar dan Prabowo.
Tidak ada satu orang pun yang mendapatkan opini mayoritas dari pemilih bahwa dia akan melanjutkan program Jokowi.
Menurut Saiful, hal ini terjadi karena kekaburan atau ketidakjelasan sikap Jokowi sehingga sikap dan opini masyarakat juga terpolarisasi tentang siapa tokoh pelanjut program pemerintahan sekarang.
Dalam pertanyaan yang lebih eksplisit siapa capres yang didukung Jokowi menurut pandangan publik, ada 40,6 persen yang menyebut Ganjar adalah tokoh yang didukung Jokowi sebagai calon presiden 2024; 28,3 persen menyebut Prabowo; 11,9 persen Anies; 0,4 persen lainnya; dan 18,7 persen tidak jawab.
Saiful menjelaskan bahwa data ini juga menunjukkan pemilih terpolarisasi dalam menentukan siapa capres yang didukung Jokowi.
LSI Denny JA
LSI Denny JA merilis hasil survei head to head bakal capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Prabowo dan Ganjar berjarak 10,4 persen.
Survei ini dilakukan secara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.
Survei dilakukan pada tanggal 3-15 Juli 2023.
"Bulan Januari 2023, elektabilitas Prabowo 38,5 persen. Bulan Mei naik menjadi 44,5 persen. Bulan Juni naik kembali menjadi 50,4 persen, dan Bulan Juli juga naik menjadi 52 persen," ujar peneliti LSI Hanggoro Doso Pamungkas saat memaparkan rilis di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Senin (31/7/2023).
"Elektabilitas Ganjar pada bulan Januari 2023 sebesar 43,1 persen. Bulan Mei turun menjadi 38,1persen.