3. Mulai membandingkan diri dengan orang lain dan merasa tidak Bahagia
Ketika sedang berselancar di media sosial dan muncul pernyataan atau ucapan di benak seperti,
“Cantik banget nih orang, kok bisa ya? Kenapa muka aku nggak bisa secantik ini?”
“Wow, pinter banget ya bisa keterima di kampus unggulan. Apalah aku nggak bisa lanjut kuliah”
itu artinya kita sedang membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Opini-opini seperti di atas muncul setiap melihat pencapaian orang lain yang dibagikan melalui media sosial pribadi mereka.
Lalu, apakah salah jika orang mengunggah pencapaian mereka? Tidak.
Terkadang kita lupa bahwa orang lain pun mengalami fase naik-turun dan yang mereka bagikan adalah momen bahagianya.
Lalu, mengapa kamu perlu untuk puasa media sosial?
Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang berpikir bahwa yang dialami orang lain tidak berarti memperburuk kondisi kita. Kadang yang perlu dibenahi adalah mindset.
4. Waktu istirahat berkurang
Siapa yang sering scrolling media sosial eh tiba-tiba udah azan subuh? kamu tahu nggak kalau kegiatan yang screen-based bisa menimbulkan gangguan tidur?
Dalam jangka panjang dapat mengakibatkan insomnia bahkan depresi. Yuk, mulai sekarang sebaiknya bangun rutinitas yang mendukung kebutuhan istirahat cukup.
Dapat dengan menghapus media sosial.
Itulah beberapa tanda yang wajib dikenali oleh kamu demi kesehatan mental.
Cara detoks media sosial