Berita Jawa Timur

Penyebab Harga Telur Ayam di Jatim Naik, Ada Kaitannya dengan Rusia dan Ukraina

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Telur Ayam - Heboh anak bunuh ayah kandung perkara tanya soal telur. Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani mengatakan bahwa harga telur ayam yang kini tengah melambung naik sulit untuk bisa turun kembali.

Tidak hanya itu, kondisi ini juga diperparah lantaran saat ini juga ada peningkatan permintaan karena banyak hari libur dan juga banyaknya masyarakat yang mengadakan hajatan.

"Dan yang paling krusial adalah harga pakannya naik. Sebagaimana kita tahu bahwa konsentrat protein untuk pakan itu kita masih impor dari luar negeri."

"Salah satunya dari Rusia dan Ukraina. Dengan kondisi global saat ini, suplai konsentrat yang masuk ke Indonesia jadi berkurang dan harganya naik," tegasnya.

Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani saat diwawancara di kantornya, Senin (14/8/2023). (Tribun Jatim Network/Fatimatuz Zahroh)

Untuk komponen pakan dari jagung dikatakan Indy pemerintah sudah memberikan subsisi dalam bentuk pengurangan harga dari Bulog.

Sehingga pada dasarnya peternak tidak masalah untuk komponen jagung untuk pakan.

Sedangkan untuk konsentrat ini memang pemerintah belum memberikan subsidi.

Sedangkan produksi konsentrat dari dalam negeri sejatinya sudah ada untuk subsitusi impor.

Namun secara kuantitas belum memnuhi untuk kebutuhan dalam jumlah besar.

Dengan harga telur ayam ras dari kandang peternak di angka Rp 27.000 per kilogram, dikatakan Indy harga untuk pakannya sudah Rp 9000.

Belum untuk harga tenaga kerja, listrik dan juga pekerja.

"Jadi sebenarnya dengan harga peternak segitu itu cukup bagi mereka untuk balik modal saja. Untung pun sangat tipis," tegasnya.

Ketika ditanya kapan harga telur ayam ras ini akan kembali normal, dikatakan Indy bergantung pada kondisi ekonomi global.

Bahkan ia menyebut sulit untuk kembali normal dalam waktu dekat.

"Kemungkinan masih sulit untuk turun lagi, karena kondisinya sangat bergantung dengan kondisi ekonomi global," pungkas Indy.

Ikuti berita seputar Jawa Timur

Berita Terkini