"Kami semua panik. Di pikiran yang ada menyelamatkan surat-surat seperti ijazah dan dokumen penting."
"Semua saya masukkan ke dalam karung. Lalu, anak-anak saya minta mengamankan barang-barang itu," ujar Khoirul Senin (14/8/2023).
Khoirul lantas keluar dari rumah. Dia berkumpul dengan puluhan orang lain yang ikut tergusur.
Diketahui masalah ini memang menggusur 28 bangunan rumah.
Khoirul beserta bapak-bapak sempat bersitegang dengan aparat, juru sita, beserta kuli angkut. Alat berat diadang supaya tidak masuk pemukiman.
Tapi usaha itu sia-sia, Khoirul kalah jumlah massa.
Usai bersitegang Khoirul kembali ke rumah. Betapa kaget dua burung peliharaannya di dalam sangkar hilang.
Satu lagi, kalung emas seberat 2 gram milik anaknya yang disimpan dalam lemari juga lenyap.
"Saya gak menuduh siapa pun. Tapi kenyataannya barang-barang saya hilang. Saya sempat dengar ada tukang angkut yang membandingkan waktu ngurus tanah sengketa di Gunung Sari."
"Katanya, enak usung-usung di kawasan kami karena barangnya bagus-bagus," ucap Khoirul.
Khoirul bukan-bukan satu-satunya orang yang kehilangan barang berharga.
Bu Sunarmi (59), tetangganya juga mengalami nasib serupa.
Uang arisan keluarga senilai 1.2 juta dan kalung emas 4 gram hilang.
"Buku arisannya ada. Tapi uang arisannya hilang," keluh Bu Sunarmi.
Khoirul dan Sunarmi juga membeberkan ada salah seorang pengguna kos yang ikut menjadi korban.