TRIBUNJATIM.COM - Prilly Latuconsina langsung tersenyum malu saat dinasihati Pevita Pearce dan Tara Basro.
Prilly Latuconsina dinasihati lantaran ia mengaku pasrah saat diatur-atur oleh mantan pacarnya dulu.
Prilly Latuconsina menceritakan hubungannya dengan mantan kekasih kepada Pevita Pearce dan Tara Basro.
Bintang film "Ketika Berhenti di Sini" itu mengaku pernah terjebak dalam hubungan yang toxic, namun ia tidak menyadarinya.
Prilly Latuconsina mengaku pernah diatur soal caranya berpakaian.
Sang mantan rupanya selalu melarang Prilly Latuconsina untuk tampil menggunakan pakaian seksi dengan alasan sang aktris jadi tidak terlihat anggun.
Lantaran tidak suka ribut, Prilly Latuconsina akhirnya menuruti permintaan mantannya pada saat itu.
"Tapi kalau untuk kebaikan 'yaudahlah' gitu. Saya anaknya menghindari konflik ya. Jadi kayak 'aku nggak suka kamu pakai baju ini' yaudah. Yaudah, jadinya kayak males berantem. Yaudah iya, besok nggak pakai lagi," ujar Prilly Latuconsina dalam tayangan YouTube Cosmopolitan Indonesia, Jumat (18/8).
Pevita Pearce dan Tara Basro yang mendengar pengakuan Prilly seketika merasa aneh.
Mereka tidak setuju dengan sikap Prilly Latuconsina yang pasrah saat diatur oleh mantan kekasihnya dulu.
Terlebih ini hanya soal penampilan.
"Bagus deh lo putus," seloroh Tara dengan ekspresi kesalnya. "Ih, kok gitu sih," sahut Prilly Latuconsina seraya tertawa.
"Ya nggak bisa lah," kata Tara Basro lagi.
Prilly Latuconsina lantas membeberkan alasan dibalik sikapnya yang pasrah tersebut.
"Karena menurut gue kayak yaudahlah baju doang," kata aktris 26 tahun ini.
"Serius?" tanya Tara Basro semakin tak percaya dengan sikap Prilly Latuconsina.
"Nggak nggak nggak, karena kalau misalnya pasangan lo bener-bener mencintai lo. Dia akan mencintai lo seutuhnya," sambung Pevita Pearce.
"Tapi kalau alasannya kayak 'kamu kalau pakai baju seksi itu kurang elegan' itu gimana?" tanya Prilly Latuconsina menimpali.
"Itu kan menurut dia, menurut orang lain belum tentu. Definisi setiap orang kan beda-beda," tegas Pevita Pearce.
Prilly Latuconsina yang mendengar nasihat tegas Pevita Pearce dan Tara Basro pun langsung tersenyum malu.
Ia yang menjadi paling muda diantara mereka bertiga serasa dinasihati oleh kakak-kakaknya.
Lantas, apa arti kata toxic sebenarnya?
Ternyata toxic dalam bahasa gaul dapat diartikan sebagai sifat racun yang dimiliki seseorang karena suka merugikan orang lain.
Yuk, simak penjelasan mengenai toxic dalam bahasa gaul di bawah ini agar lebih paham.
Memahami arti kata toxic dalam bahasa gaul
Istilah toxic berasal dari Bahasa Inggris yang artinya racun atau sesuatu beracun.
Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), racun merupakan zat yang bisa menyebabkan seseorang sakit atau mati.
Mengutip buku Artikulasi Rasa: Mencintai Kecantikan Diri Sepenuhnya karya Selvia Liem (2022), dalam bahasa gaul, toxic identik dengan seseorang yang memiliki kepribadikan suka menyusahkan sehingga memberikan dampak buruk pada kondisi fisik dan emosional orang lain.
Biasanya, seseorang dianggap toxic apabila ia menebarkan sesuatu negatif di sekitarnya.
Contohnya, sering bertindak kasar, berbicara menggunakan kata-kata kasar, melakukan kenakalan remaja, menjalani hidup tanpa aturan, tidak mau melakukan apa-apa, dan lainnya.
Siapa saja bisa dijuluki sebagai toxic, termasuk pasangan, teman, saudara, sahabat, keluarga, bahkan orang tua.
Orang yang toxic biasanya memiliki sifat buruk, cenderung akan merepotkan, menyusahkan, merugikan, ingin menang sendiri, dan tidak bermanfaat bagi orang sekitarnya.
Sebagai contoh, dalam hubungan percintaan, pasangan yang bersikap toxic akan melakukan tindakan abussive baik tutur kata maupun sikap.
Mereka suka mengekang, cemburuan, tak memikirkan perasaan pasangan, atau bahkan tak memberikan kabar sama sekali.
Hubungan percintaan yang toxic dapat menimbulkan perasaan takut, ketidaknyamanan, dan merasa tertekan.
Namun, tak sedikit orang terjerat dalam hubungan toxic. Sebab, ia selalu menyangkal perbuatan itu dan mengharapkan perubahan.
Ciri-ciri dan Tips Lepas dari Hubungan Toxic
-
Selalu cemburu tanpa alasan yang jelas.
-
Mengendalikan pasangan secara berlebihan.
-
Selalu dikekang dan dicurigai sehingga tidak memiliki kebebasan.
-
Trust issue, atau tidak ada rasa percaya terhadap pasangan.
-
Tidak mendukung tapi justru direndahkan pasangan.
-
Sering merasa takut dan tertekan daripada bahagia saat bersama pasangan.
-
Adanya kekerasan fisik maupun verbal dalam hubungan asmara bersama pasangan.
-
Cari kegiatan positif supaya tidak larut dalam kesedihan.
-
Dengarkan kata hati dan akal sehat.
-
Pergi ke psikolog untuk mencari bantuan.
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com