Berita Lamongan

Dapat Bisikan Gaib Harus Membunuh Jika Ingin Kaya, Warga di Lamongan Bacok Adik Ipar: Bosan Miskin

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mujiono (58) warga Lamongan dapat bisikan gaib harus bunuh adik iparnya, Senin (21/8/2023).

Kepada kasun beralasan nekat untuk membunuh adik iparnya karena ada perintah gaib harus membunuh korban jika ingin kaya.

"Aku iki wis bosen kere pak kasun. Perintahnya harus bunuh adik," aku Mujiono.

Ternyata pengakuan yang sama juga dilontarkan pada penyidik Polres Lamongan.

"Apapun pengakuan pelaku, itu sudah masuk tindak pidana. Untuk mengetahui kejiwaan pelaku, polisi akan melibatkan psikolog," kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro saat dikonfirmasi Tribun Jatim Network, Senin (21/8/2023).

Kini tersangka sudah ditahan di sel tahanan Polres setelah menjalani pemeriksaan. 

Sebelumnya, kasus pembacokan maut juga terjadi di wilayah Madura. 

Pemicunya, tuduhan memiliki ilmu santet. 

Pelaku pembunuhan yang dipicu tuduhan ilmu santet di Desa Planggaran Barat, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura telah di tangkap, Selasa (1/8/2023)  . 

Tersangka MH (28) diringkus Polres Sampang, bahkan telah menjalankan proses penyidikan lebih lanjut guna mengetahui lebih jelas perannya.

Pria yang membunuh tetangganya itu diamankan pasca mengeksekusi korban oleh masyarakat lalu diserahkan ke pihak kepolisian. 

"Setelah membacok korban dengan menggunakan celurit, yang bersangkutan langsung berlari ke rumah tetangganya sehingga diamankan warga," kata Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto. 

Di samping itu, Polres Sampang telah mengamankan barang bukti berupa celurit dengan gagang terbuat dari kayu.

Celurit digunakan oleh pelaku untuk membacok korban (Misnaji) hingga mengalami luka robek di sebelah dada dan samping kanan.

Akibat tindakan tersebut, pelaku terancam menua di penjara.

"Pelaku disangkakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," tegasnya.

 

Berita Terkini