Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Seni Jaran Thek Nogo Pertolo masih jadi magnet bagi warga Ponorogo.
Buktinya Ribuan warga tumplek blek di Alun-alun Ponorogo, Selasa (5/8/2025) malam hingga Rabu (6/8/2025).
Mereka rela begadang demi menonton seni Jaran Thek Nogo Pertolo.
Satu diantara kesenian asli Kabupaten Ponorogo ini disajikan sebagai satu diantara rangkaian Hari Jadi Ponorogo ke 529.
Semakin malam, suasana tambah ramai. Warga yang berbondong-bondong ke Alun-alun Ponorogo juga kian banyak.
Baca juga: Pemkab Ponorogo dan PT KAI Teken MoU untuk Pemanfaatan Aset Agar Tak Liar
Deru musik tradisional bertempo cepat berpadu dengan teriakan pawang dan gerakan tari yang enerjik. Para penari, yang mayoritas remaja, menari sambil membawa kuda lumping dan mengikuti irama yang menghentak.
“Ini menyuguhkan hiburan sekaligus uri-uri budaya,” ungkap Wakil DPRD Ponorogo, Suharto, Rabu (6/8/2025)
Dia menjelaskan Kabupaten Ponorogo berusia 529. Tepatnya hari jadi jatuh padq di 11 Agustus nanti. Dia menyatakan jika dilihat usia sudah ratusan tahun itu, sebelum penjajah masuk ke Indonesia, Kabupaten Ponorogo sudah berdiri.
Baca juga: Pembukaan Hari Jadi Ponorogo Ditandai dengan Majelis Selawat Gandrung Nabi, Dipadati Warga Bumi Reog
“Luar biasa kepada para-para yang telah Babad Kabupaten Ponorogo. Dan kita selalu ingat sejarah. Mengingat para leluhur dan kita doakan semoga yang babad tanah Ponorogo diampuni dosanya diterima amalnya,” urainya.
Dia mengatakan bahwa malam ke 3 disuguhkan Kesenian Jaran Thek. Dimqnq kesenian asli jawa kuno yang berasal dari jawa yang harus kita uri-uri
“Kita lestarikan; pemerintah memberikan motivasi semoga bisa berinovasi. sehingga bisa menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan zaman,” tegasnya.
Baca juga: Kidung Aruna Kinanti Tema Besar Hari Jadi Ponorogo ke-529
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menjelaskan bahwa sejumlah acara digelar hasil kolaborasi antara Pemkab dan DPRD Ponorogo. Diawali dengan Shalawat Gandrung nabi, Minggu (3/8/2025)
Kemudian ada kolaborasi antara teater tuwuh dengan orkestra Ponpes Daruk Falah Ponorogo. Juga ada carnival school.
“Nanti Ketoprak Dahono Wengker yang dulu pernah jaya kami hidupkan lagi, saya sutradarai langsung,” pungkas Kang Giri—sapaan akrab—Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.