Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Kakek Ditemukan Tewas Mengering di Kebun - Pembongkaran Tugu PSHT Tuai Protes

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas saat mengevakuasi jasad pria yang ditemukan mengeringf di dekat kebun tebu di Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo - penolakan pembongkaran tugu oleh para pesilat PSHT Jember.

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini adalah kabar seputar Jawa Timur yang menarik perhatian para pembaca TribunJatim.com.

Tiga kabar tersebut lantas terangkum ke dalam segmen berita Jatim terpopuler hari ini, Selasa (29/8/2023).

Pertama, jasad seorang kakek ditemukan di kebun tebu di Sidoarjo, Senin (28/8/2023)  . 

Baca juga: Cuaca Jatim Besok Selasa 29 Agustus 2023 Didominasi Cerah, Hanya Batu Hujan Ringan saat Siang

Baca juga: Sejarawan Apresiasi Rencana Pemindahan Prasasti Lawadan yang Jadi Dasar Hari Jadi Tulungagung

Baca juga: Persebaya vs Borneo FC, Kekuatan Bajul Ijo Berkurang, Dusan Stevanovic Bakal Absen

Keadaan jenazah pun mengenaskan lantaran ditemukan usai sang kakek dilaporkan menghilang sekira empat bulan lalu.

Selanjutnya adalah kabar seputar Pemilu 2024 yang sebentar lagi akan datang.

Pihak Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan 15 nama bakal calon legislatif mantan narapidana korupsi.

Terakhir, pembongkaran tugu PSHT yang diadakan Camat Pakusari, Syamsul Hidayat, tak berjalan lancar.

Ratusan pesilat di Jember lantas turun ke jalan untuk memprotes aksi tersebut, Senin (28/8/2023).

Lebih lanjut, simak berita Jatim terpopuler hari ini, Selasa 29 Agustus 2023, di bawah ini!

1. Dilaporkan Hilang 4 Bulan, Jasad Kakek di Sidoarjo Ditemukan Mengering di Kebun Tebu, Dikenal Pikun

Petugas saat mengevakuasi jasad pria yang ditemukan mengeringf di dekat kebun tebu di Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo (istimewa)

Sesosok jasad pria ditemukan tergeletak tak bernyawa di dekat kebun tebu di Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Senin (28/8/2023). 

Dia adalah Parnen, pria 76 tahun yang tinggal di desa setempat. Saat ditemukan, jenazahnya sudah kering, seperti tinggal tulang dan kulitnya saja. 

“Korban dilaporkan hilang oleh keluarganya sekira empat bulan lalu. Dia warga desa sini,” kata Kepala Desa Kemangsen Abdul Rouf.

Jenazah Parnen pertama ditemukan seorang pencari petai. Saat melintas di lokasi, dia melihat ada jasad pria, kemudian dilaporkan ke perangkat desa setempat. 

Dari situ kabar cepat menyebar ke warga sekitar. Warga pun ke lokasi kejadian, termasuk perugas kepolisian juga tiba di sana setelah menerima laporan. 

“Sudah dicek oleh warga dan keluarganya juga menyatakan benar bahwa jenazah yang ditemukan itu adalah Parnen. Ciri-ciri, bahkan pakaian yang dikenakan juga sama dengan pakaian saat dilaporkan hilang,” lanjut Rouf. 

Setelah diperiksa oleh petugas, jenazah pria itu lantas dimasukkan ke kantor jenazah untuk dievakuasi. Kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Porong menggunakan Ambulan untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Baca selengkapnya

2. 15 Mantan Koruptor yang Bakal Nyaleg di Pemilu 2024, Diduga Masih Ada Banyak, Siapa Dapil Jatim?

Daftar 15 mantan koruptor yang bakal nyaleg di Pemilu 2024 nanti (Kompas.com - Tribunnews.com)

Sejauh ini ada 15 mantan koruptor yang bakal nyaleg di Pemilu 2024, diduga masih ada banyak lagi.

Hal ini berdasarkan temuan yang dilakukan Indonesia Corruption Watch (ICW) atas daftar nama bakal caleg.

Temuan ini berdasarkan data dari masukan masyarakat.

Lalu siapa saja mantan koruptor yang bakal nyaleg ini?

Diberitakan sebelumnya, Daftar Calon Sementara (DCS) anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten Kota pada Pemilu 2024 telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dari DCS yang telah diumumkan KPU pada 19 Agustus 2023 lalu, terdeteksi ada sejumlah mantan narapidana (napi) kasus korupsi yang maju calon legislatif.

Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana mengungkap, sejauh ini pihaknya menemukan ada 15 nama.

Kelima belas bakal caleg Pemilu 2024 di DCS KPU ini ternyata pernah jadi napi korupsi.

Menurut Kurnia, jumlah tersebut kemungkinan masih bisa bertambah karena pihaknya yakin, masyarakat belum sepenuhnya memberikan informasi.

"Penting diingat, yang ICW lansir baru klaster DPR RI dan DPD," kata Kurnia, mengutip Tribunnews.com.

"Bukan tidak mungkin ada banyak nama mantan terpidana korupsi sedang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD, baik level Kota, Kabupaten, maupun Provinsi," imbuh Kurnia.

Untuk itu, ICW berharap, KPU segera mengumumkan kepada masyarakat terkait status hukum para bakal caleg tersebut.

Baca selengkapnya

3. Jawaban Tegas Camat soal Pembongkaran Tugu PSHT di Jember: Yang Penting Bukan di Rumija

Suasana Penolakan Pembongkaran Tugu oleh para pesilat PSHT Jember (TribunJatim.com/ Imam Nawawi)

Inilah jawaban tegas camat soal pembongkaran tugu PSHT di Jember.

Rencana Pembongkaran Tugu Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) di Kecamatan Pakusari, Jember tidak berjalan mulus, justru mendapat penolakan dari ratusan anggota pesilat tersebut, Senin (28/8/2023).

Menanggapi hal ini, Camat Pakusari, Syamsul Hidayat mengatakan bahwa rencana pembongkaran tugu perguruan silat , sudah dibahas di Aula Kodim 0824 bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jember.

"Kemudian ditindaklanjuti Ketua Cabang PSHT Jember. Akan dilakukan pembongkaran di Kecamatan Pakusari, sebenarnya ada dua, di Pakusari dan Sukowono," ujarnya saat diwawancari melalui sambungan telepon,.

Kabarnya Tugu PSHT di Kecamatan Sukowono, kata dia, bangunan bergambar waru bersinarnya akan dirubah menjadi tugu pancasila. Sementara di wilayah Pakusari dibongkar.

"Entah dibongkar atau dipindah, saya tidak tahu. Yang penting bukan di Rumija (Ruang Milik Jalan), yang penting bukan di Rumija," kata Dayat.

Kemungkinan adanya penolakan tersebut, kata Dayat, terjadi mis-komunikasi di internal PSHT.

Sebab sebelumnya pembongkaran akan dieksekusi oleh anggota organsiasi pesilat Ranting Pakusari sendiri.

"Karena sempat kami koordinasikan di Polsek tadi malam. Oke setuju dan sepakat. Tidak tahu gimana awalanya, tahu tahu mungkin ada mis-komunikasi tiba-tiba mereka yang diluar Pakusari datang," imbuhnya.

Dayat menilai anggota PSHT diluar Kecamatan Pakusari sepertinya datang ingin melakukan aksi solidaritas. Karena ada hembusan isu tugu organisasinya akan dibongkar oleh aparat.

Baca selengkapnya

-----

Informasi seputar berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

Berita Terkini