Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Kondisi stok solar di Ponorogo diklaim aman oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperdagkum). Walaupun dibeberapa SPBU terlihat antri maupun kosong.
“Di Ponorogo itu ada 29 SPBU. Yang menipis di 3 lokasi. SPBU Babadan, Sukorejo dan Madusari Siman,” ujar Plt Kepala Disperdagkum Ponorogo, Ringga Dwi Heri Irawan, Kamis (31/8/2023).
Dia menjelaskan kondisi solar di Ponorogo hingga saat ini masih ada. Dimana stok solar di bumi reog masih mencukupi sampai pertengahan November mendatang.
“Setahun kita mendapatkan stok solar itu 35.229 kilo liter. Dibagi di SPBU di seluruh Ponorogo,” kata Mantan Camat Badegan ini.
Saat ini, kata dia, kebutuhan solar per bulan mencapai 3.650 kilo liter. Tersisa saat ini 9.557 kilo liter solar.
“Jika itu (9.557 kilo liter) dibagi 3.650 kilo liter, pekiraan saya 2,5 bulan lagi habis. Atau sekitar pertengahan November,” bebernya.
Baca juga: Keliling SPBU di Jatim, Cara Canggih Komplotan Ini Bikin Truk Bisa Tampung 4000 Liter Solar Subsidi
Sehingga, dia mengaku Disperdagkum telah mengajukan tambahan kuota solar ke Pertamina. Kouta tambahan yang diajukan sebesar 5.450 kilo liter.
“Dengan pengajuan kuota 5.450 liter solar dan seandainya dikabulkan saya rasa cukup hingga akhir tahun atau Desember,” tegasnya
Dia menjelaskan bahwa konsumsi masyarakat terhadap solar meningkat. Ada beberapa dugaan, salah satunya musim tanam yang dibarengi dengan kemarau panjang.
“Otomatis petani membutuhkan solar untuk bisa menyalakan diesel. Otomatis keperluan solar menjadikan banyak. Jangan panik buying karena masih aman,” pungkasnya.
Baca juga: Habis Beli Solar, Kakek Probolinggo Panik Ada KA Lewat saat Jalan di Atas Rel, Ending Tewas di TKP
Sebelumnya, Solar mulai langka di Ponorogo. Sebagian SPBU di bumi reog stok solar kosong. Sebagian lainnya stok solar ada, namun warga harus antri berjam-jam.
Seperti yang terjadi di SPBU Trunojoyo di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Ponorogo Kota, Kabupaten Ponorogo. Truk terlihat mengantri hingga di jalan raya.
Tidak hanya itu, petani pun turut mengantri untuk mendapatkan solar. Mereka membawa jerigen besi untuk bisa mendapatkan solar.
Mereka yang mengantri pun harus bersabar. Ada yang menunggu hingga satu jam agar bisa mendapatkan solar.
“Satu jam yang lalu antri disini. Ini belum dapat. Di depan saya masih banyak mobil maupun truk,” ujar salah satu sopir truk, Agus.