Beberapa guru di SD Inpres Saluttowa sempat khawatir Reski jadi korban perundungan atau bullying siswa lain.
Hal ini diungkap oleh wali kelas Reski, Sukiati.
Ternyata Reski menjadi siswa baru di sekolah tersebut pada awal pekan lalu.
Karena hal itulah, para guru sempat mengkhawatirkan Reski.
"Awalnya kami khawatir, awalnya kami takut ada yang bully. Tapi ternyata tidak, anak-anak di SD saya menerima dengan senang."
"Jadi kami guru-gurunya juga senang," ucap wali kelas 1 SD, Sukiati, Selasa (29/8/2023).
Baca juga: Nasib Bu Guru Viral Dichat Diajak Nikah Murid, Malah Pilih Mengundurkan Diri: Daripada Ganggu Dia
Begitu Reski diterima di sekolah tersebut, para guru sudah memberitahukan kepada siswa lainnya mengenai kondisi fisik teman mereka.
Para guru meminta siswa lain untuk tetap merangkul Reski tanpa membeda-bedakan.
Beruntung para siswa lain memahami dan tidak merundung Reski.
"Akhirnya anak-anak senang setiap hari ada yang jajan berikan uang."
"Kalau seumpama orang tuanya tidak ada di kelas, dia sudah istirahat."
"Ibu guru dengan anak-anak yang lain yang angkatkan dia tidak bisa turun di kursinya harus diangkat," pungkasnya.
Sukiati menceritakan, mulanya Reski yang memiliki kondisi tangan tak sempurna serta kaki yang tak ada ini bertanya kepada orang tuanya mengenai HUT RI.
"Apa itu 17 Agustus?" kata Sukiyati menirukan Reski saat itu.
Alhasil ayahnya membawa Reski ke Malino, sebuah kelurahan yang ada di Kabupaten Gowa, Kecamatan Tinggimoncong, Sulawesi Selatan.