Ia merupakan orang kaya namun berpura-pura menjadi orang miskin.
Terbukti ia memiliki sepeda motor.
Saat akan ditangkap, ia berusaha melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Baca juga: Sosok Pengemis Punya Apartemen Rp1,6 M, Cuma Duduk di Pinggir Jalan Penghasilan Tembus Rp14 Juta
Namun ia terjatuh sehingga berhasil ditangkap Satpol PP.
Saat diperiksa, ditemukan uang tunai sejumlah Rp 4.340.000, perhiasan seberat 7 gram, 7 unit handphone, dan 3 unit power bank.
Ternyata akhirnya diketahui penyokong sebenarnya dana yang digunakan si pengemis.
Terungkap rupanya ada peran besar Dinsos terhadap kekayaan pengemis yang nekat meminta-minta di kota Semarang itu.
Penangkapan berawal dari keluhan warga.
Akhirnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menangkap pengemis perempuan.
Sang pengemis dianggap sudah sangat meresahkan masyarakat.
Pengemis tersebut mengganggu kenyamanan warga mulai dari tidur di tempat makan hingga menggunakan air kran warga untuk mencuci tanpa izin.
Bambang menjelaskan bahwa pengemis perempuan ini secara rutin tidur di sekitar warung sate dekat BRT Cut Nyak Dien.
Kehadirannya sangat mengganggu para warga karena perilakunya yang merugikan, seperti penggunaan fasilitas air warga tanpa izin.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pengemis ini bukanlah warga Kota Semarang.
Melainkan berasal dari Kabupaten Demak.
Dinsos Kota Semarang juga berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Demak.
Perempuan ini ternyata penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang diawasi oleh Dinsos Demak, dikutip dari Tribun Timur.
Pihak berwenang dan lembaga sosial berusaha mengelola situasi ini dengan bekerja sama dan memberikan tindakan yang sesuai dengan aturan dan program yang berlaku.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com