Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Polres Blitar Kota terus melengkapi berkas perkara penyidikan kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan murid kelas 9 Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berinisial AJH (14) meninggal dunia.
Terbaru, polisi sudah menerima hasil autopsi korban untuk melengkapi berkas perkara penyidikan dan sudah disampaikan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).
"Hasil autopsi sudah kami terima dan menjadi kelengkapan berkas perkara penyidikan. Hasil autopsi juga sudah kami sampaikan ke JPU," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS, Selasa (5/9/2023).
AKBP Danang Setiyo PS mengatakan, penyidik terus berkoordinasi dengan JPU terkait pemenuhan berkas perkara penyidikan dan pemenuhan unsur pasal untuk tersangka.
"Kami masih menunggu petunjuk dari JPU kalau ada berkas yang perlu dipenuhi lagi segera kami penuhi," ujarnya.
AKBP Danang Setiyo PS enggan menjelaskan secara detail hasil autopsi korban.
Menurutnya, hasil autopsi korban menjadi bagian penyidikan yang disampaikan kepada JPU.
"Hasil autopsi untuk penyidikan, sepeti apa hasilnya itu proses penyidikan menjadi kelengkapan berkas perkara," ujarnya.
Sedangkan untuk tersangka, kata AKBP Danang Setiyo PS sampai sekarang masih dalam masa penahanan dan ditempatkan di tempat khusus dengan pendampingan.
Baca juga: Terungkap Motif Penganiayaan yang Sebabkan Siswa MTs di Blitar Tewas, Kemenag: Waktunya Singkat
"Targetnya, proses penyidikan harus selesai 14 hari. Karena kasus ini melibatkan anak. Maka itu, kami terus koordinasi dengan JPU terkait kelengkapan berkas," katanya.
Seperti diketahui, AJH (14), siswa kelas 9 MTs di Wonodadi, Kabupaten Blitar, meninggal dunia diduga dianiaya oleh teman sekolahnya pada Jumat (25/8/2023).
Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di dalam kelas di lingkungan sekolah.
Korban dipukuli dengan tangan kosong beberapa kali di bagian perut, rahang dan tengkuk atau leher belakang oleh terduga pelaku.
Baca juga: Update Kasus Penganiayaan Siswa MTs di Blitar, Nasib Terduga Pelaku Sampai Proses Autopsi
"Waktu itu, korban duduk di samping saya, sedang mengerjakan tugas di kelas. Lalu pelaku datang dan memanggil korban," kata salah satu teman sekelas korban AJH saat di RSU Al Ittihad Blitar, Jumat (25/8/2023).
Selanjutnya, korban menemui terduga pelaku di depan pintu kelas.
Di depan pintu kelas, terduga pelaku bertanya kepada korban dan langsung memukuli korban.
"Pelaku tanya ke korban 'nyapo kok ita-itu karo aku' (kenapa kok menantang aku) terus (terduga pelaku) langsung memukul korban," ujarnya.
Terduga pelaku memukul korban di bagian perut, leher dan rahang.
Baca juga: Sumber Masalah Penyebab Siswa Mts di Blitar Meninggal Dianiaya, Korban: Salahku Apa Kok Kamu Pukul?
Korban tidak melawan saat dipukul terduga pelaku.
Mengetahui kejadian itu, beberapa siswa lain sempat melerai.
Tetapi, terduga pelaku tetap memukul korban.
"Korban sempat menjauh dari pelaku sambil bertanya 'salahku opo kok mbok antemi' (salah saya apa kok kamu pukuli). Tapi terduga pelaku menjawab 'gak usah kakean omong' (tidak usah banyak bicara) dan memukul korban lagi," katanya.
Terduga pelaku kembali memukul korban di bagian perut, bahu dan di tengkuk atau leher belakang.
Korban kemudian jatuh telentang tak sadarkan diri.
Baca juga: Kesaksian Teman Sekelas Siswa MTs di Blitar yang Tewas Usai Dianiaya, Kerjakan Tugas: Salahku Apa
"Korban tak sadarkan diri, napasnya seperti tersengal-sengal. Sempat dibawa ke UKS sekolah sebelum dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo membenarkan telah terjadi kasus penganiayaan yang dilakukan oleh sesama teman sekolah menengah di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (25/8/2023).
AKBP Danang Setiyo mengatakan, penganiayaan pada korban dilakukan dengan tangan kosong.
"Pada Jumat (25/8/2023) sekitar pukul 10.30 WIB di salah satu sekolah menengah yang beralamat di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, telah terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh sesama teman sekolah menggunakan tangan kosong," kata AKBP Danang Setiyo melalui pesan WhatsApp (WA), Jumat (25/8/2023).
Baca juga: Viral Video Penganiayaan Bocah SMP di Jember, 2 Remaja Pukuli Korban hingga Merintih, Polisi: Proses
AKBP Danang Setiyo mengatakan, pasca kejadian, guru dan teman-temannya membawa korban ke rumah sakit.
Namun, sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia.
Untuk terduga pelaku, saat ini sedang ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Blitar Kota.
"Untuk perkembangan akan disampaikan kembali, dan mohon waktu, karena pelaku adalah anak-anak, sehingga memerlukan perlakuan khusus," ujarnya.