"Telur adalah bahan makanan yang praktis, asal punya penggorengan, kasih minyak, pecahkan...protein siap tersedia," tulisnya.
2. Tinggi nutrisi
Satu butir telur (50 gram) mengandung sekitar 5 gram lemak, dengan 1,6 gram lemak jenuh dan 2,7 gram lemak tak jenuh, serta 6-6,5 gram protein.
Menyertakan telur dalam pola makan harian membuat kita lebih mudah memenuhi kebutuhan protein harian.
Termasuk pada diet DEBM yang menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi protein.
Sekadar gambaran. Misalnya, jika berat badan Anda 60 kg dan hanya makan telur seharian untuk sumber protein, dibutuhkan sekitar sembilan butir telur untuk memenuhi kebutuhan protein harian.
Selain itu, telur juga merupakan salah satu sumber vitamin D alami.
Vitamin D memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk berkaitan dengan anti-kanker.
Telur juga tinggi kandungan asam amino.
Hanya ASI yang memiliki kualitas asam amino lebih tinggi daripada telur.
3. Murah dan mudah didapatkan
Dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya, telur dapat dikatakan memiliki harga yang terjangkau.
Anda juga bisa mendapatkan telur di mana saja, mulai dari warung sayur, pasar, minimarket, hingga supermarket.
Jika memasak telur tak memungkinkan, telur matang juga mudah didapatkan di banyak tempat.
"Telur matang bisa dibeli di tukang bubur, nasi goreng, pempek, tukang nasi kuning, warung tegal, restoran, bahkan warung fastfood juga ada menu telur," tulis Robert.
4. Fleksibel dikreasikan
Telur sangat mudah dikreasikan. Jika tak punya banyak waktu, Anda bisa merebusnya atau mengolahnya menjadi telur dadar atau telur mata sapi.
Jika ingin menu yang lebih nikmat, Anda bisa mengkreasikannya dengan menambah bahan masakan lain, seperti daun bawang dan seledri untuk telur dadar, atau mengolah telur rebus menjadi menu telur balado.