Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Polres Malang telah melakukan penelusuran terkait parade sound yang sampai membongkar pembatas jembatan untuk dilalui truk bermuatan sound system di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Dari pihak Polsek Bululawang dan pihak Satreskrim Polres Malang telah bergerak menelusuri kebenaran informasi tersebut," ujar Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana ketika dikonfirmasi, Rabu (6/9/2023).
AKBP Putu Kholis Aryana menyebutkan, pihak penyelenggara sudah melakukan mediasi.
Namun, pihak kepolisian akan mendalami hal tersebut.
Untuk langkah selanjutnya, pihaknya akan berkomunikasi dengan Bupati Malang selaku pihak yang mengeluarkan surat edaran terkait check sound di Kabupaten Malang.
"Kami sudah komunikasi dengan bupati yang mengeluarkan SE terbaru, dari situ kisa susun langkah pemkab, kemudian apabila perlu dilakukan langkah upaya hukum kami sudah bergerak," jelasnya.
AKBP Putu Kholis Aryana juga mengimbau kepada penyelenggara karnaval maupun check sound untuk tidak mengganggu lingkungan sekitar serta kenyamanan masyarakat.
"Perlu kami imbau, bahwa tidak semua orang suka dengan suara berisik," imbaunya.
Baca juga: Pagar Jembatan di Malang Dibongkar agar Truk Sound Bisa Lewat, Kades Kasri: Awalnya Tak Diberitahu
Sementara itu, Pemerintah Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, mengaku awalnya tidak mengetahui jika pagar pembatas jembatan penghubung antar dusun telah dibongkar agar truk sound bisa lewat.
Pembongkaran pagar pembatas jembatan ini terjadi pada Sabtu (2/9/2023).
Saat itu, Desa Kasri tengah merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-78 dengan menampilkan beberapa rangkaian acara.
Di antaranya, di pagi hari terdapat acara karnaval yang diikuti oleh lembaga sekolah di Desa Kasri.
Kemudian, siang harinya mengeluarkan parade sound system yang diadakan oleh warga setempat.
Baca juga: Hiburan Check Sound di Malang Dibatalkan usai Pertimbangkan Saran dan Masukan Tokoh Masyarakat
"Kejadian sebenarnya kami tidak mengetahui, namun setelah dibongkar mereka memberitahukannya kepada kami," ungkap Kepala Desa Kasri, Mukhamad Khusaini ketika dikonfirmasi, Rabu (6/9/2023).
Menurut Khusaini, lebar jembatan yang sempit menyebabkan truk bermuatan sound system tidak dapat melintas.
Sedangkan jembatan tersebut merupakan salah satu rute yang akan dilewati oleh truk sound. Sehingga, warga terpaksa membongkarnya.
"Menurut masyarakat, truk tidak bisa lewat, sehingga harus dibongkar," jelasnya.
Ia menambahkan, parade sound diikuti oleh 15 truk. Di antaranya 9 truk Fuso dan 5 truk dari desa setempat.
Baca juga: Sudah Diberi Larangan tapi Tetap Ngeyel, Para Pengguna Battle Sound di Kediri Akan Ditindak Tegas
"Yang Fuso itu menyewa dari luar Malang, ada yang dari Jember, Blitar, dan Kediri," terangnya.
Khusaini melanjutkan, setelah dibongkar, warga sepakat untuk memperbaikinya. Sehingga tidak terjadi permasalahan antara warga dengan pihak desa.
Warga telah sepakat bertanggung jawab untuk menggantinya dengan cara swadaya.
"Sekarang sudah mulai diperbaiki. Masyarakat sepakat swadaya untuk memperbaikinya," tukasnya.
Sekadar diketahui, sebuah video berdurasi 1,20 detik yang diunggah oleh akun TikTok @jas_project memperlihatkan warga Desa Kasri membongkar pembatas jembatan.
Baca juga: Nasib Akhir Rumah Pria Malang Rusak Gegara Suara Sound System, Ahli Bongkar Fakta Aslinya: Resonansi
Pembatas tersebut terpaksa dibongkar dengan tujuan truk Fuso yang memuat sound system untuk parade dapat melintas.
Video ini sempat menuai komentar dari para netizen. Hingga berita ini ditayangkan, jembatan telah diperbaiki oleh warga, pada Rabu (6/9/2023).