Terkait hal ini, Kapolsek Monta Iptu Takim menyebutkan jika pembongkaran makam terjadi setelah keluarga almarhum bermimpi jika almarhum masih hidup.
Mereka juga mendengar suara dentuman dari dalam kuburan, yang mungkin menjadi penyebab ketakutan mereka.
"Jadi begini, itu berawal dari ahli warisnya bermimpi bahwa almarhum masih hidup. Mereka juga mengaku mendengar suara dentuman dari dalam kubur, sehingga dilakukan pembongkaran," kata Iptu Takim dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/9/2023).
Pembongkaran makam dilakukan dengan persetujuan dari pihak keluarga atau ahli waris.
Takim bersama Babinsa sebelumnya telah mengimbau agar tidak melakukan pembongkaran, permintaan tersebut tidak diindahkan oleh warga.
"Dari pihak kami sudah mengimbau agar tidak dilakukan pembongkaran, tapi rupanya pihak keluarga itu memaksakan kehendak," jelasnya.
"Kemudian setelah dilakukan pembongkaran, ternyata tidak sesuai dengan mimpinya. Kemudian jasad dikuburkan kembali," pungkas Takim.
Baca juga: Driver Ojol Kaget Dibayar Penumpang Uang Daun, Muka Linglung, Antar ke Rumah Gedong Ternyata Kuburan
Sementara itu, keajaiban terjadi di tengah pembongkaran 211 makam di Desa Kalong I dan Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.
Pasalnya, dari 43 makam yang sudah dibongkar dan dipindahkan karena berada di lahan milik Perusahaan Listrik Negara (PLN), tujuh jasad diantaranya masih dalam kondisi utuh.
Sedangkan jasad lainnya sudah dalam kondisi tidak utuh karena termakan usia.
Hal itu diungkapkan oleh ketua RT 07, Desa Kalong I, Satria.
"Yang masih utuh itu kemarin ada tujuh, semuanya ini udah dimakamin sekitar 20 sampe 30 tahun lalu," ujarnya kepada wartawan, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Pasutri Dikira Buat Kuburan, Warga Bogor Curiga, Terburu-buru Gali Tanah, Ternyata Endingya Malu
Satria mengatakan, dari total tujuh jasad yang masih utuh tersebut, lima diantaranya masih memiliki ikatan keluarga denganya.
Kelima jasad tersebut yang terdiri dari kakeknya yang bernama Sanijan, kemidian ayahnya bernama Suarma, kakaknya bernama Nurjanah, dan adik dari ayahnya yakni Mariam dan Sama.
Sedangkan dua jasad yang masih utuh lainnya ialah Supendi dan Tarmudi.