Setengah bulan kemudian, saya kembali ke rumah.
Dia terus merawat saya selama 10 hari sebelum pergi bersama kekasihnya.
Saya tidak tahu harus berpaling ke mana, saya harus bergantung pada ibu kandung dan bibi saya," kata Dao menangis.
Setelah dibakar hidup-hidup itu, rupanya Dao masih memiliki hati dengan suaminya.
Awalnya Dao berusaha menutupi kejahatan suaminya.
Ia berkata kepada keluarga yakni ibu dan bibinya bahwa pemicu kebakaran itu adalah karena dirinya tidak sengaja menyebabkan api membakar tubuhnya.
Hal itu dilakukan Dao karena dirinya takut suaminya akan dilaporkan ke polisi.
Dao melakukan hal itu karena dirinya tak tega jika anak-anaknya mengenal sang suami sebagai ayah yang pernah masuk penjara.
"Engkaulah yang mengubahku menjadi obor hidup, mengubahku dari wanita biasa menjadi seorang yang jelek dan cacat.
Aku kasihan padanya, tapi aku tidak tega melaporkannya ke polisi atau keluargaku.
Saya tidak ingin anak-anak saya memiliki reputasi memiliki ayah yang dipenjara, dan saya juga tidak menyukai permainan balas dendam.
Saya hanya berharap dia menyadari kesalahannya, memperbaikinya, dan mencintai anak-anaknya.
Pada akhirnya, dia tidak tahu bagaimana harus bertobat dan malah meninggalkan istri dan anak-anaknya," tutur Dao.
Wanita berusia 30 tahun itu harus mempertimbangkan dan berpikir banyak sebelum mempublikasikan masalah tersebut.
Ia berharap mendapat sponsor yang membantunya mendapatkan uang untuk melakukan operasi penyembuhan
tubuhnya.
"Saya menghabiskan 400 juta dolar untuk mengobati luka bakar itu, masih banyak lagi tapi uangnya hilang.
Saya juga tidak bisa ke pasar untuk menjual barang seperti dulu karena anggota badannya, kulitnya mengecil.
Saya sangat putus asa sehingga saya meminta bantuan semua orang. Adapun masalah Anda, saya pikir sebab dan akibat akan datang secara alami, kebencian tidak akan menyelesaikan apa pun , "kata Dao.
"Aku sudah memaafkannya, tapi sampai saat ini aku masih belum bisa berdamai dengan bentuk ini!
Banyak orang mendorong saya untuk menganggapnya sebagai nasib buruk, tapi bagaimana hal itu bisa dilakukan?
Aku bisa saja melupakan kejadian hari itu, namun luka di hatiku akan selalu membekas.
Ada malam-malam ketika aku berbaring memikirkan hidupku dan nasibku sendiri, tapi aku tidak bisa menghentikan air mataku," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com