"Dua-duanya dekat, Pak Ganjar dan Pak Prabowo dua-duanya dekat. Saya masih melakukan komunikasi secara intens kedua belah pihak. Saya kemarin sudah bertemu dengan Pak Prabowo dan sudah bertukar pikiran," ujarnya.
Ia menyebut ada kesamaan visi dengan Prabowo Subianto terutama melihat geopolitik. Sebab, kedepannya Indonesia berada dalam tantangan geopolitik yang tidak kecil.
"Hal-hal ini harus disadari oleh pemimpin kedepan harus mampu punya visi untuk bisa mengatasi atau bisa merespon dengan pas. Masalah geopolitik ini hal-hal salah satu yang saya bicarakan dengan pak Prabowo, " paparnya.
Yenny Wahid juga menjalin komunikasi dengan Ganjar Pranowo terkait kerakyatan, ekonomi sekaligus menumbuhkan dan memajukan UMKM.
Namun tentunya memutuskan untuk mendukung Capres-Cawapres tidaklah mudah. Sehingga, ia terus melakukan komunikasi secara intens dan riyadhoh politik maupun riyadhoh spiritual untuk memilih sosok pemimpin bangsa kedepannya.
"Tugas saya sebagai orang yang dilihat dari simbol kelompok Gus Dur, tugas adalah memastikan pemimpin kedepan betul-betul bisa mengayomi rakyat, menciptakan kesejahteraan," pungkasnya.
Yenny berpesan Barikade Gus Dur agar tetap berbesar hati meski partai politik telah direbut dan dikudeta.
"Jangan dibenci, kita doakan saja agar orang tersebut dapat hidayah dan hatinya betul-betul untuk masyarakat," tandas Yenny Wahid.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com