Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Mohammad Arif, mantan guru MAN 1 Kabupaten Pamekasan, Madura buka suara mengenai kronologi lengkap alasan dirinya dimutasi sepihak gegara tolak aturan toilet sekolah berbayar untuk siswa.
Kata dia, peristiwa ini bermula saat Nokman Afandi baru masuk dan menjabat sebagai Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan.
Suatu waktu digelar rapat sekolah yang membahas mengenai aturan siswa masuk ke toilet sekolah yang harus membayar Rp 500. Dalam rapat itu, pria yang akrab disapa Arif ini protes tidak setuju.
Alasannya karena MAN 1 Pamekasan adalah sekolah milik negara yang semua fasilitas di sekolah tersebut diperuntukkan gratis untuk siswa.
"Karena tidak ada sinkronisasi antara pendapat saya dengan pak Nokman sebagai Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan, saya mendapatkan tindakan yang tidak mengenakkan," kata Arif, Jumat (22/9/2023).
Tindakan tidak mengenakkan yang dirasakan Arif itu bermula dari diberhentikan sebagai anggota pengendalian mutu (pengemut) MAN 1 Pamekasan.
Baca juga: Sosok Mohammad Arif, Guru Madura Dimutasi karena Tentang Kepsek Soal Toilet Sekolah Bayar Rp500
Pengakuan dia, saat diberhentikan sebagai anggota pengemut tersebut, tidak ada pemberitahuan terhadap dirinya.
"Keputusan sepihak yang dilakukan oleh Pak Nokman," protesnya.
Mantan Waka Kesiswaan MAN 1 Pamekasan ini baru mengetahui dirinya dikeluarkan dari anggota pengemut saat memasuki ajaran tahun baru.
"Saya lupa tahunnya, di situ tidak tercantum nama saya sebagai anggota pengemut," kenang Arif.
Saat mengetahui hal itu, Arif mengaku hanya bisa diam. "Karena kata pak Nokman semua keputusan sekolah pasti berdasarkan keputusan kepala sekolah yang tidak boleh diganggu gugat," bebernya.
Kemudian, selang beberapa lama dari masalah itu, Arif mengaku berangkat umrah yang telah mendapatkan izin dari sekolah dan lembaga terkait.
Baca juga: Diduga Sering Bolos Ngajar, Oknum Guru PPPK di Sumenep Beri Klarifikasi, Alasannya Sudah Izin Kepsek
Baca juga: Petugas Toilet SPBU Kaget Lihat Ada Benda Tak Wajar di Urinoir, Gemetar saat Dipegang Tangan: Nyerah
Namun dua hari sepulang dari umrah itu, dirinya mendapatkan surat yang diberikan oleh Kasi Pendma Kemenag Pamekasan, Badrus Shomad.
"Waktu diberikan surat itu yang bersangkutan bilang tidak tahu menahu apa isinya, katanya hanya ditugasi oleh Kepala Kemenag, Mawardi," ingat Arif.