Tak hanya gaji yang pas-pasan, Melki Wally kadang harus menerima honornya telat dibayar.
"Untuk semester 2 ini sekitar 10 bulan honor saya belum dibayar," jelasnya.
Sejak tahun 2012, Melki termasuk dalam kontrak guru dari sekolah.
Lalu pada 2021, dia dimasukkan ke dalam guru honorer yang dikontrak oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom.
"Saya sampai sekarang bingung mengenai status guru kehormatan saya. Apakah masih dalam status guru kontrak dinas atau guru kontrak sekolah," ucapnya.
"Karena sampai sekarang hak saya sebagai guru honor sudah 10 bulan belum diterima," jelas Melki Wally.
Oleh karena itu, guru honorer asal Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom, ini berharap agar ke depannya statusnya sebagai guru honorer bisa diperjelas.
MelkiWally juga berharap bisa diangkat sebagai CPNS.
"Saya berharap status saya sebagai guru honorer bisa diperjelas dan hak-hak saya bisa diperhatikan lagi," harapnya.
"Sehingga sebagai guru honorer kami tetap semangat untuk mengajar di sekolah," pungkas Melki Wally.
Tak hanya kisah guru honorer, perjuangan Kepala Sekolah atau Kepsek bernama Septina Ika Kadarsih belakangan turut jadi sorotan publik.
Pasalnya Kepala SDN Sugihan 3 Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, ini antar jemput siswanya setiap hari.
SDN Sugihan 3 Kecamatan Tengaran diketahui ada di tengah persawahan dan terpencil dari permukiman warga.
Selain antar jemput siswa tiap hari, Bu Kepsek Septina juga blusukan cari murid saat PPDB.
Dikutip dari Kompas.com, sekolah tersebut setiap tahunnya kekurangan murid karena faktor lokasi yang terpencil.